Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Buaya di Tanjung Priok, Ahli LIPI: Buat Saya Masih Tanda Tanya

Peneliti buaya dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Hellen Kurniati heran ada buaya muara yang berkeliaran di sekitar Pondok Dayung, Tanjung Priok.

19 Juni 2018 | 16.00 WIB

Ilustrasi buaya muara. wikipedia.org
Perbesar
Ilustrasi buaya muara. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti buaya dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Hellen Kurniati heran ada buaya muara yang berkeliaran di sekitar Pondok Dayung, Tanjung Priok. Menurut Hellen, perairan Tanjung Priok bukanlah habitat dari satwa tersebut, meski buaya muara bisa hidup di air asin.
   
Pakar reptil dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu mengatakan buaya muara memaang dapat hidup di air tawar atau air asin. Karena itu, buaya muara berpotensi hidup di laut, tapi ada syaratnya, yaitu harus ada tanaman nipah di sekeliling laut.

Baca: Video Penampakan Buaya Viral, Pengelola Ancol Pasang Jaring

Hellen menjelaskan, habitat buaya muara ada di muara sungai atau pantai yang penuh tanaman nipah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Atas dasar itulah Hellen heran buaya muara muncul di perairan dekat Dermaga Pondok Dayung di Tanjung Priok. Sebab, perairan Jakarta tidak mendukung reptil itu untuk bertahan hidup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Sekadar lewat bisa untuk mencari makan, tapi bukan habitat aslinya," ujar Hellen. "Dia (buaya muara) tidak suka tempat ramai. Lalu lintas kapal juga tinggi. Buat saya masih tanda tanya." 

Baca: Buaya di Pondok Dayung, Pengunjung Pantai Ancol Bilang Bismillah

Kemunculan buaya sepanjang 2,5 meter di perairan Dermaga Pondok Dayung itu diketahui pada 14 Juni 2018.

Kepala Dinas Penerangan Koarmada I Letnan Kolonel Laut Agung Nugroho mengatakan anggota Koarmada I telah menembak buaya yang muncul di perairan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun belum diketahui apakah hewan itu mati atau tidak.  

Baca: Cerita 30 Aparat DKI 24 Jam Lebih Memburu Buaya Jakarta

"Personel jaga menembak kepala buaya dengan senjata laras panjang," kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 Juni 2018. Tembakan itu membuat hewan tersebut menghilang dari permukaan dan tidak muncul lagi. "Sampai saat ini personel jaga masih melaksanakan penyisiran untuk mengantisipasi  kemunculan buaya tersebut."

Menurut Agung, petugas jaga terpaksa menembak buaya tersebut karena khawatir atas keselamatan masyarakat.

 

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus