Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Cerita Pengamat Transportasi juga Pernah Nyasar Masuk Jalan Tol Saat Naik Motor

Pengamat transportasi yang juga pernah menjabat Ketua Dewan Transportasi mengaku pernah nyasar masuk jalan tol saat naik sepeda motor. Kurang rambu.

18 Februari 2022 | 15.54 WIB

Pengendara sepeda motor melanggar lalu lintas dengan nekat melintasi jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 21 Desember 2021. Seorang pengendara sepeda motor bahkan tampak tidak menggunakan helm. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Pengendara sepeda motor melanggar lalu lintas dengan nekat melintasi jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 21 Desember 2021. Seorang pengendara sepeda motor bahkan tampak tidak menggunakan helm. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pengendara motor nyasar masuk ke jalan tol sepertinya kian sering terjadi. Selain motor, bajaj yang juga terlarang, beberapa kali juga ditemukan nyasar ke jalan tol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Masih banyak warga yang belum memahami jalur jalan biasa dan mana yang masuk ke jalan tol.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bahkan pengamat transportasi, Azas TigorNainggolan mengaku dirinya juga pernah nyasar masuk ke jalan tol saat mengendarai sepeda motor. 

"Saat itu berboncengan dengan teman pernah sempat masuk Tol Jagorawi dari Cawang," kata Azas menanggapi kian banyaknya pengendara motor yang tersasar ke jalan tol, Jumat, 18 Februari 2022.  

Dari pengalaman dirinya itu, menurut Azas, salah satu penyebab pengendara motor masuk ke jalan tol adalah minimnya rambu penanda yang bisa dengan mudah diketahui pengendara motor.

"Saat itu rambunya tidak tepat dan terlalu ke dalam hingga membuat saya masuk Tol lalu putar balik," ujar Azas yang pernah menjabat Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta. 

Menurut dia, perlu adanya pembenahan agar kasus pengendara motor masuk jalan tol tidak terus terulang.

Azas menjelaskan perlu adanya pembedaan yang tegas, mana jalan tol dan mana yang bukan. Berbeda dengan luar negeri yang jalannya benar-benar beda, di sini belum menerapkan seperti itu. 

"Rambu-rambu masih ditemui tidak dirawat dengan baik ini mestinya menjadi persoalan dan penempatan posisinya semestinya lebih diperhitungkan. Padahal rambu itu sangat penting," katanya. 

Kemarin, seorang pelajar yang mengendarai sepeda motor nyasar ke jalan tol Jakarta-Cikampek. Ketika dirinya tahu melaju di jalan tol, pelajar hendak berputar balik. Namun sayangnya, ia terserempet ketika akan memutar arah. 

Baca juga: Remaja Pengendara Motor Terserempet Mobil Saat Berbalik Arah di Tol Cikampek

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus