Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok – Pemerintah Kota Depok bakal membantu persediaan logistik bagi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) corona yang isolasi mandiri di rumah. Rencana pemberian bantuan itu disampaikan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Idris mengatakan, penyediaan logistik dari Pemkot Depok dalam kurun waktu tertentu itu, sebagai upaya pemerintah untuk menjaga warganya tetap berada di rumah melakukan isolasi mandiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bagi odp dan pdp yang melakukan isolasi mandiri di rumah akan mulai dibantu logistik pemkot depok dalam kurun waktu tertentu,” kata Idris dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Rabu 25 Maret 2020.
Idris mengatakan, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Depok, termasuk memperpanjang libur bagi pelajar. Sehingga dibutuhkan kerja sama bagi masyarakat untuk ikut membantu.
“Saya ingatkan sekali lagi dan berkali-kali, tidak ada siswa-siswi kota depok berada di luar rumah dalam masa sekarang ini. Di rumah aja,” kata Idris.
Idris pun menyampaikan agar seluruh camat dan lurah dapat menginisiasi membentuk kampung siaga Covid-19, sebagai upaya responsif masyarakat ikut dalam melakukan pencegahan penyebaran virus corona.
“Camat dan lurah agar segera dapat melakukan fasilitasi pembentukan kampung siaga covid-19,” kata Idris.
Diketahui, melalui website corona Kota Depok, http://ccc.-19.depok.go.id per tanggal 25 Maret 2020, total sudah ada 19 kasus positif, dengan 4 orang dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal.
Sementara untuk PDP sebanyak 173 kasus dengan rincian 13 orang selesai dan 160 orang masih dalam pengawasan. Dan untuk ODP total ada 568 kasus dengan rincian 187 selesai, 381 masih dalam pemantauan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan sebenarnya selain 1 pasien positif corona meninggal, ada 9 pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal hari ini.
“Perlu kami tegaskan Status PDP belum dinyatakan bahwa pasien tersebut positif atau negatif, karena harus menunggu hasil pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang datanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Centre) Kementerian Kesehatan RI,” kata Dadang dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Rabu 25 Maret 2020.
Berdasar pantauan Tempo, setiap harinya sebaran virus Corona di Kota Depok terus bertambah, terutama jumlah PDP dan ODP.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA