Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Desa Unik, Tempat Korea Utara dan Korea Selatan Berunding

Korea Utara dan Korea Selatan untuk pertama kali bertemu di desa gencatan senjata di Panmunjom, perbatasan kedua negara. Seperti apa desa itu?

8 Januari 2018 | 14.34 WIB

Desa Unik, Tempat Korea Utara dan Korea Selatan Berunding
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Delegasi Korea Utara dan Korea Selatan untuk pertama kali bertemu dan berunding di desa gencatan senjata di Panmunjom, perbatasan kedua negara, besok, 9 Januari 2018. Pertemuan pertama ini terhitung sejak ketegangan antar kedua negara berlangsung dalam 2 tahun terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pertemuan ini untuk membahas Olimpiade musim dingin di Pyeongchang tahun ini. Korea Selatan yang pertama kali menawarkan dialog dan kemudian disambut oleh Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara dalam pidato Selamat Tahun Baru 2018 dengan memerintahkan pembukaan kembali saluran telepon hotline kedua negara. 

Serdadu Korea Selatan berdiri di zona bebas militer Panmunjom yang memisahkan dua Korea, Utara dan Selatan sejak perang 1953.(AP Photo/ Lee Jin-man)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Desa tempat pertemuan duo Korea ini bukanlah desa  yang seperti biasa ditemui. Di sini tidak ada penduduk yang bebas keluar masuk dan riuh dengan suara anak-anak bermain, atau ramai dengan lalu lintas kendaraan. Desa ini tidak berpenghuni.

Desa ini sebenarnya tempat untuk negosiasi dan diskusi membahas gencatan senjata selama Perang Korea pecah tahun 1950-an yang difasilitasi PBB. Perang Korea berakhir tanpa kesepakatan apapun yang mengikat kedua negara, kecuali gencatan senjata pada tahun 1953.

Di desa gencatan senjata di Panmunjom, pasukan militer Korea Utara dan Korea Selatan bertemu. Jarak mereka dipisahkan hanya beberapa meter saja. Mereka berdiri dengan posisi siap saling berhadap-hadapan seolah-olah mengapit tujuh "rumah" memanjang milik PBB dengan atap dan dindingnya warna biru.

Tentara Korea Selatan berjalan di Jembatan Unifikasi, yang mengarah ke zona demiliterisasi, dekat desa perbatasan Panmunjom di Paju, Korea Selatan, 4 Januari 2018. Kim Jong-un mengatakan bahwa ia terbuka untuk berdialog dengan Seoul dan akan mengirim tim ke Olimpiade Musim Dingin yang diadakan pada Februari 2018. AP Photo

Baca: Trump Dukung Dialog Korea Utara dan Korea Selatan karena ...

Di dalam tiga bangunan utama PBB yang saling terpisah itu, terdapat benda-benda bersejarah seperti meja dan bangku tempat PBB memfasilitasi perjanjian damai dalam beberapa tahun lamanya.

Para turis asing maupun domestik bebas masuk ke dalam bangunan PBB dan melintasi batas dengan mendapat pengawasan ketat dari aparat kedua negara.

Namun, di luar gedung para turis tidak diizinkan melewati batas yang sudah ditandai oleh aparat.

Baca: Korea Utara Buka Lagi Jalur Komunikasi dengan Korea Selatan

Zona demiliterisasi mendapat penjagaan ketat dan pagar-pagar berduri membentengi perbatasan. Secara teratur aparat kedua negara melakukan patroli dengan tetap menjaga jarak satu dengan lainnya.

Di lokasi ini beberapa kali terjadi baku tembak lantaran sejumlah prajurit Korea Utara membelot dengan menyeberangi zona demiliterisasi. Terbaru, seorang tentara Korea Utara yang ditembaki rekannya saat membelot ke Korea Selatan akhir tahun lalu. Ia dilarikan ke rumah sakit dan dokter melaporkan kondisinya kritis. Namun kemudian dokter mengatakan di tubuh tentara ini ditemukan parasit dan mengalami kekurangan gizi akut. 

 

 

 

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus