Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI menargetkan pembangunan shelter bagi warga eks Bukit Duri selesai pada September 2020, namun rencana itu tertunda karena pandemi Covid-19.
Camat Tebet Dylan Airlangga mengatakan shelter atau hunian sementara bagi warga korban penggusuran itu rencananya bakal didirikan di lahan milik Pemerintah DKI di kawasan Kelurahan Tebet Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Warga yang digusur karena normalisasi saat itu nantinya juga akan dibuatkan Kampung Susun," kata Dylan saat dihubungi, Ahad, 23 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum Kampung Susun Bukit Duri didirikan, warga eks Bukit Duri minta dibuatkan hunian sementara. Saat ini, sedikitnya 75 warga yang tergusur proyek normalisasi Ciliwung itu menyewa rumah di sejumlah wilayah di DKI.
Baca: Warga Bukit Duri Tagih Janji Anies Baswedan Dirikan Hunian Sementara
Hunian sementara untuk warga eks Bukit Duri, awalnya ditargetkan selesai pada September 2020. Namun, Camat Tebet mengatakan pandemi Covid-19 berpotensi membuat rencana tersebut tertunda.
"Anggaran pemerintah berkurang hampir 50 persen. Dan yang saya tahu sekarang anggaran difokuskan untuk penanganan Covid-19 dan banjir."
Dylan menuturkan pemerintah memastikan hunian sementara akan tetap dibangun untuk warga eks Bukit Duri di atas lahan seluas 1,3 hektare. "Tapi nanti shelter-nya hanya butuh lahan seluas 3 ribu meter persegi," ucapnya.
Warga eks kampung Bukit Duri menjadi korban penggusuran era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok pada 2016. Ahok menilai warga mendirikan bangunan rumah di atas zona yang tak sesuai dengan peruntukannya.