Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

DKI Bakal Bikin Shelter Warga Eks Bukit Duri di Tebet Barat, Begini Kata Camat

Pembangunan shelter atau hunian sementara bagi warga eks Bukit Duri seharusnya selesai September 2020, sebelum pembangunan Kampung Susun Bukit Duri.

23 Agustus 2020 | 13.26 WIB

Kondisi Wisma Ciliwung, tempat yang diusulkan kelompok Ciliwung Merdeka sebagai kampung susun untuk korban gusuran Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat, 25 Januari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Kondisi Wisma Ciliwung, tempat yang diusulkan kelompok Ciliwung Merdeka sebagai kampung susun untuk korban gusuran Bukit Duri, Jakarta Selatan, Jumat, 25 Januari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI menargetkan pembangunan shelter bagi warga eks Bukit Duri selesai pada September 2020, namun rencana itu tertunda karena pandemi Covid-19. 

Camat Tebet Dylan Airlangga mengatakan shelter atau hunian sementara bagi warga korban penggusuran itu rencananya bakal didirikan di lahan milik Pemerintah DKI di kawasan Kelurahan Tebet Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Warga yang digusur karena normalisasi saat itu nantinya juga akan dibuatkan Kampung Susun," kata Dylan saat dihubungi, Ahad, 23 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelum Kampung Susun Bukit Duri didirikan, warga eks Bukit Duri minta dibuatkan hunian sementara. Saat ini, sedikitnya 75 warga yang tergusur proyek normalisasi Ciliwung itu menyewa rumah di sejumlah wilayah di DKI.

Baca: Warga Bukit Duri Tagih Janji Anies Baswedan Dirikan Hunian Sementara

Hunian sementara untuk warga eks Bukit Duri, awalnya ditargetkan selesai pada September 2020. Namun, Camat Tebet mengatakan pandemi Covid-19 berpotensi membuat rencana tersebut tertunda.

"Anggaran pemerintah berkurang hampir 50 persen. Dan yang saya tahu sekarang anggaran difokuskan untuk penanganan Covid-19 dan banjir."

Dylan menuturkan pemerintah memastikan hunian sementara akan tetap dibangun untuk warga eks Bukit Duri di atas lahan seluas 1,3 hektare. "Tapi nanti shelter-nya hanya butuh lahan seluas 3 ribu meter persegi," ucapnya.

Warga eks kampung Bukit Duri menjadi korban penggusuran era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok pada 2016. Ahok menilai warga mendirikan bangunan rumah di atas zona yang tak sesuai dengan peruntukannya.

Gugatan class action warga eks Bukit Duri tingkat banding dimenangkan hakim pada Oktober 2017 atau tak lama setelah Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Anies berjanji mengganti tempat tinggal warga dan berencana membangun Kampung Susun Bukit Duri namun terkendala masalah lahan. 

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus