Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta bersama Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara melakukan uji coba empat pompa bergerak (mobile) di Kali Asin, Jalan Pluit Karang Barat, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, empat pompa mobile tersebut memiliki dua kapasitas. Dua unit memiliki daya sedot 1.000 liter per detik, sedangkan dua unit lagi berkapasitas 350 liter per detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk pompa mobile berkapasitas 350 liter per detik dibeli seharga Rp 4 miliar per unit, sedangkan pompa mobile berkapasitas 1.000 liter per detik sekitar Rp 7 miliar," ujar Juaini dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 18 Desember 2020.
Juaini mengatakan keempat pompa yang diujicobakan pada Kamis, 18 Desember 2020 itu berasal dari anggaran pengadaan barang tahun 2020 Sudin SDA Jakarta Utara dan didatangkan langsung dari Belanda.
Untuk dua pompa berkapasitas 1.000 liter per detik nantinya akan disiagakan di kawasan Muara Angke yang kerap menjadi lokasi rawan banjir.
"Di Muara Angke kan sekarang pompa stasioner berkapasitas 1.000 liter per detik, karena catchment area (daerah tangkapan air) bertambah, makanya untuk sementara kami bantu dengan pompa itu,” ujar Juaini.
Sementara dua pompa mobile berukuran 350 liter per detik akan disiagakan sebagai pompa cadangan.
Dengan keberadaan empat pompa mobile baru itu, terhitung Dinas SDA DKI Jakarta memiliki sebanyak 184 unit pompa mobile di akhir 2020.
Rencananya jumlah pompa bergerak pada 2021 akan ditambahkan mengikuti kebutuhan di lima wilayah kota yang ada.
Selain menyiapkan pompa mobile, Dinas SDA DKI Jakarta juga menyiapkan peralatan lain berupa ratusan truk, ekskavator, pompa stasioner sejumlah 457 unit di 165 lokasi dengan kapasitas 489 meter kubik per detik, 231 unit pintu air, dan 65 pompa apung dengan kapasitas 50 liter per detik dan sebagainya.
"Kami juga menyiagakan 8.000 personel satuan tugas di lima wilayah Jakarta untuk mengantisipasi adanya genangan dan banjir. Bahkan sejak Maret lalu kami mengeruk lumpur di kali, sungai, waduk, saluran dan sebagainya,” ujar Juaini.