Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

DKI Kaji Sejumlah Opsi Aksi Korporasi Jakpro, Terima PMD Rp 1 Triliun Tapi Belum Setor Dividen

Pemprov DKI tengah mengkaji sejumlah opsi aksi korporasi yang bisa dilakukan Jakpro untuk menyehatkan keuangan BUMD tersebut.

27 Januari 2023 | 09.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja beraktivitas dalam proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 22 Juni 2021. Berdasarkan laporan mingguan ke-94 dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mencatat bahwa realisasi pembangunan stadion yang diproyeksikan berkapasitas 82.000 penonton itu telah mencapai 60,2819 persen. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI tengah mengkaji sejumlah opsi untuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam melalukan rencana aksi korporasi terhadap tujuh anak perusahaan agar kondisi bisnis dan keuangan lebih sehat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat ini posisinya adalah kami lagi mengkaji kemungkinan yang bisa dilakukan untuk penyehatan bisnis di anak-anak perusahaan," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembina (BP) BUMD DKI Fitria Rahadiani di Balai Kota Jakarta seperti dikutip dari Antara, Kami

Berbagai opsi aksi koporasi Jakpro

Sejumlah opsi yang tengah dikaji itu misalnya merger atau penggabungan usaha, akuisisi atau pengambilalihan, hingga aksi korporasi dalam bentuk "spin off" atau membentuk perusahaan baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pihaknya akan mencermati bidang usaha anak perusahaan dari Jakpro yang tidak sesuai dengan inti bisnis namun lebih cocok dikerjakan oleh anak usaha lainnya.

"Kalau memang nanti opsinya adalah menggabungkan ya digabungkan atau yang 'core business-nya A tapi harusnya di B, berarti nanti dipindah ke B atau sebaliknya. Jadi tidak serta merta menggabungkan saja," katanya.

Ia menuturkan pembahasan dan kajian itu dilakukan setelah melalui proses pengadaan menggunakan Daftar Pengisian Anggaran (DPA) BP BUMD.

Jakpro juga akan melakukan kajian internal terkait sejumlah opsi aksi korporasi tersebut untuk anak perusahannya. Fitria memastikan apabila salah satu opsi tersebut dilaksanakan, tidak akan mengganggu pelayanan masyarakat.

Ia mencontohkan beberapa BUMN yang melakukan aksi merger namun pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.

Jakpro terima penyertaan modal Rp 1 triliun tapi belum setor dividen

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Rasyidi mengusulkan agar anak usaha Jakpro ada yang digabung atau merger karena dinilai membebani induk perusahaan sehingga perlu menyehatkan kondisi keuangannya.

Wakil rakyat di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, itu mencatat Jakpro memiliki tujuh anak usaha, yakni PT Pulo Mas Jaya (PMJ) Land, PT Jakarta Konsultindo, PT LRT Jakarta, PT Jakarta Utilitas Propertindo, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, Jakarta Oses Energi dan PT Jakarta Solusi Lestari.

Ia menambahkan, BUMD itu belum melakukan penyetoran dividen atau keuntungan bisnis kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI padahal penyertaan modal daerah kepada badan usaha itu mencapai lebih dari Rp1 triliun.

Indikator itu, kata dia, memberi sinyal kondisi Jakpro tersebut tidak dalam keadaan yang baik.

"Mereka baru berusaha kira-kira dua atau tiga tahun lagi baru sehat. Sekarang itu sebetulnya tidak sehat, belum sehat dari segi keuangan," kata Rasyidi, Kamis, 19 Januari 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus