Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dugaan Bullying di TK Binus School Serpong Dilaporkan ke Polres Tangsel, Ada Luka Pukulan

Setelah kasus bullying di tingkat SMA terkuak ke publik, kini dugaan bullying di level TK Binus School Serpong dilaporkan ke polisi.

23 Februari 2024 | 10.05 WIB

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Perbesar
Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus bullying di lingkungan pendidikan sekolah Binus terkuak. Yang mengejutkan, dugaan bullying atau kekerasan sesama pelajar ini, tidak hanya terjadi di tingkat SMA, yang beritanya sudah terekspos ke publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belakangan, terdapat satu laporan ke polisi dari seorang kakek yang melaporkan cucunya yang sekolah TK ECY Binus School Serpong juga menerima perundungan dari sesama temannya.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adalah Rena Mulyana, kakek dari seorang balita kembali menemui penyidik Polres Tangerang Selatan untuk melaporkan dugaan bullying yang dialami cucunya. Dirinya mengaku saat ini sang anak mengalami trauma mendalam. 

Dengan membawa sejumlah berkas Rena memasuki gedung Polres Tangsel. Dirinya datang seorang diri. 

Kata Rena, laporan yang dibuat anaknya atau ibu dari sang cucu dikarenakan pihak TK ECY Binus School Serpong enggan perduli dengan apa yang menimpa cucunya. 

"Laporan ini saya buat karena memang sudah langkah yang terakhir dan kita kan sudah berkali kali ke gurunya itu. Mediasi kepada guru gurunya ini mereka tidak menanggapinya dengan serius," ujarnya saat dijumpai di Mapolres Tangsel, Kamis 22 Februari 2024. 

Lantaran geram atas tidak meresponnya pihak sekolah, Rena mengaku mendorong sang anak untuk membuat laporan. Apalagi, kata Rena, sampai saat ini sang cucu mengalami trauma mendalam. 

"Kalau mau diajak ke sekolah itu dirayu dulu dibeliin mobil mobilan terus nanti dibeliin mainan dulu, beli roti, beli apa semua terus nanti kalau sampai ke sekolah enggak mau turun dari sekolah," kata dia. 

Rena mengaku sang cucu bahkan harus dibawa ke dokter spesialis untuk memulihkan traumatik. Bahkan terdapat luka pukulan yang juga dianggap serius. 

"Cucu saya dipukul terus, dia setiap bulan harus chekup. Dokter bilang dia trauma dan ada di bagian tulang yang harus diperiksa secara rutin," ujarnya. 

Rena menyebut sang anak telah mengeluarkan uang cukup besar untuk menyekolahkan cucunya di sekolah tersebut. Namun sangat disayangkan pihak sekolah seakan abai atas permasalahan serius yang menimpa cucunya. 

"Habis ratusan juta untuk sekolah disitu. Kami kan mau memberikan pendidikan terbaik untuk anak itu, tapi kenapa saat ada permasalahan ini pihak sekolah juga diam dan cuek," ujarnya. 

Rena berharap dengan adanya laporan tersebut pihak sekolah bisa memberikan kejelasan dan melindungi para siswa dari hal hal yang negatif. 

"Tolong kasih tanggapan kita sudah kirim surat resmi loh. Tolong ditanggapi solusinya apa juga itu terjadi. Saya lapor polisi. Karena saya yakin bahwa kita akan minta bantuan kepolisian untuk ditegakkan," kata dia. 

Sementara itu saat dikonfirmasi Juru Bicara Polres Tangerang Selatan AKP Wendi Afrianto memgaku belum mengetahui laporan soal dugaan perundungan di TK Binus tersebut. "Belum dapat info saya," sebut Wendi.

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus