Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Project Director Jakarta International Stadium (JIS) Iwan Takwin menyebut sudah ada mitigasi risiko dalam pembangunan Jakarta International Stadium (JIS)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, dia mengakui, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola JIS kurang mengantisipasi potensi insiden, sehingga pagar pembatas atau horizontal barrier roboh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sudah ada (mitigasi risiko) cuma mungkin kami kurang, levelnya mesti dinaikkan lagi," kata dia usai rapat dengan Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Agustus 2022.
Dalam rapat yang sama, perwakilan Inspektorat DKI Jakarta, Astri Gupita, menyebut tidak ada perencanaan mitigasi risiko atas pembangunan JIS. Akibatnya, tidak ada antisipasi atas kejadian pagar pembatas roboh.
Iwan memaparkan pembangunan stadion berkapasitas 82 ribu penonton itu telah melibatkan konsultan. Konsultan berperan mulai dari membuat kajian, desain stadion, hingga rencana pembangunan JIS.
Suasana proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Jakarta Utara, Selasa, 21 2021. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mencatat bahwa realisasi pembangunan stadion yang diproyeksikan berkapasitas 82 ribu penonton itu telah mencapai 71 persen. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
"Mulai dari konsep desain sudah kami kaji, safety-nya, kekuatannya, semua sudah ada kajiannya," tutur dia.
Insiden pagar roboh mendapat kritik dari politikus Partai Gerindra, Ichwanul Muslimin. Dia heran JIS baru dipakai beberapa bulan, tapi pagar pembatas di kursi penonton itu roboh.
"Kalian dengan enak minta anggaran membangun dengan alasan untuk kebanggan warga Jakarta, tapi tidak ada bangga-bangganya saya lihat stadion ini, terus terang saja bikin malu," terang anggota Komisi B itu.
Pagar JIS roboh tak kuat menahan Jakmania
Pagar pembatas penonton di tribun utara stadion roboh saat Grand Launching Jakarta International Stadium atau JIS, Ahad 24 Juli 2022 lalu. Berdasarkan pantauan Tempo, pagar itu roboh sekitar pukul 17.37 WIB, saat penampilan hiburan dari grup musik Kotak.
Awalnya para supporter Persija Jakarta, The Jakmania, ramai-ramai berdatangan dan langsung menuju ke depan dekat pagar pembatas, bahkan ada yang memanjatnya. Mereka ingin memasang spanduk besar untuk mendukung tim kebanggaannya.
Saat dinaiki oleh supporter itu, pagar pembatas penonton memang terlihat sudah tidak seimbang dan tidak rata satu sama lain. Akhirnya pagar pembatas itu roboh karena tidak kuat menahan banyaknya penonton.
Pagar tribun roboh saat Grand Launching Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Ahad, 24 Juli 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sisa pagar pembatas juga terlihat goyah ketiga digoyang-goyangkan oleh suporter lain. Mereka tetap bersorak sorai mengumandangkan yel-yelnya. "Jangan duduk di pagar, ya, teman-teman," ujar salah satu pembawa acara, Choky Sitohang di atas panggung utama.
Beberapa orang dari panitia dan petugas berseragam polisi juga terlihat menjaga di lokasi pagar pembatas JIS yang roboh. Mereka terlihat memberikan peringatan agar penonton tidak terlalu dekat dengan pagar yang roboh.
Penjelasan Jakpro soal pagar JIS roboh
VP Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Nadia Diposanjoyo
melalui keterangan resminya Selasa, 26 Juli 2022, mengatakan, pagar roboh karena struktur kolom praktis pada pagar pembatas yang kurang kuat menahan beban penumpukan penonton dalam satu lokasi yang tidak sesuai kapasitasnya.
Nadia mengatakan pagar itu bukan untuk diduduki, diinjak atau bahkan dilompati. Fungsi pagar pembatas itu untuk memastikan penonton tetap berada di tribun dan tidak memasuki lapangan karena hal tersebut tidak diperbolehkan.
"Mengingat jarak antara lapangan pertandingan dengan penonton sangat dekat, yaitu lebih kurang 10 meter sehingga pagar pembatas diperlukan untuk mengamankan area tribun dan lapangan," katanya.
Penggunaan dan penerapan horizontal barrier di JIS itu merupakan salah satu kriteria dari basis desain, hasil usulan dari konsultan perencana Buro Happold dan telah disetujui di TABG-AP (Tim ahli bangunan gedung bidang arsitektur dan perkotaan).