Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok membantah tumpukan sampah di Pasar Kemiri Muka karena intensitas pengangkutan sampah berkurang. Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Depok Iskandar Zulkarnaen mengatakan pengangkutan sampah rutin dilakukan menggunakan 2 unit truk berkapasitas besar atau tronton setiap hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Rutin kami selalu angkut tiap hari dengan armada dua tronton dan alat berat,” kata Iskandar dikonfirmasi pada Selasa, 27 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iskandar menduga, penumpukan sampah hingga menggunung di Pasar Kemiri Muka terjadi karena banyaknya sampah yang datang dari masyarakat sekitar, bukan hanya berasal dari penghuni pasar.
“Kalo sampah pasar selama ini masih terkendali, ada indikasi sampah dari luar pasar yang lebih banyak masuk,” kata Iskandar.
Iskandar mengatakan, DLHK tidak bisa melakukan pengawasan di lokasi pembuangan sampah pasar itu selama 24 jam. Dia menduga masyarakat membuang sampah di lokasi saat tidak ada aktivitas di sana. “Sekarang lagi didata sampah masuk dari mana saja,” kata Iskandar.
Sebelumnya, warga sekitar pasar menyebut tumpukan sampah setinggi hampir 5 meter di Pasar Kemiri Muka telah terjadi sejak Agustus tahun lalu. Pantauan Tempo, tinggi gunungan sampah itu bahkan melebihi atap ruko pedagang setempat.
Menurut Mutia (36), gunungan sampah mulai terlihat di pasar tertua di Kota Depok itu sejak pertengahan 2021. “Sejak bulan Agustus 2021 kalau nggak salah, sudah setahun lebih,” kata Mutia kepada wartawan, Senin 26 Desember 2022.
Tumpukan sampah menggunung di Pasar Kemiri Muka, Kota Depok, Selasa 27 Desember 2022. TEMPO/ADE RIDWAN
Mutia menyebut Pemerintah Kota Depok telah mengabaikan kondisi Pasar Kemiri Muka. Dia pernah melaporkan kondisi sampah yang menggunung itu ke DLHK Depok, tapi sampah itu tak kunjung menyusut malah semakin bertambah tinggi.
“November 2021 sempet saya buat laporan, tapi sampai sekarang nggak ada perubahan,” kata Mutia.
Menurut Mutia, lokasi gunung sampah itu memang tempat pembuangan bagi pedagang pasar.
Namun, dia menduga Pemerintah Kota Depok mengurangi jumlah angkutan sampah dari pasar Kemiri Muka sehingga sampah menggunung. “Ini sampah pasar, memang dari dulu sampah pasar buang di situ, tapi diangkut sama petugas jadi nggak segunung itu, sekarang armada truk sampah yang angkut nggak datang tiap hari,” kata Mutia.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: Gunung Sampah di Pasar Kemiri Muka Depok Menjulang hingga 5 Meter, Sejak Agustus 2021