Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena hari tanpa bayangan yang terjadi di Jakarta Pusat dan beberapa wilayah Indonesia. Fenomena itu sempat menarik perhatian para netizen dan viral di media sosial.
Fenomena yang berlangsung di sejumlah tempat di Pulau Jawa ini terjadi karena matahari tepat berada di atas posisi paling tinggi di langit.
"Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama," kata Kepala Bagian Humas BMKG Taufan Maulana kepada wartawan di Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019.
Pada saat itu, kata dia, matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Karena bayangan benda itu seolah-olah lenyap, hari saat terjadinya kulminasi utama disebut sebagai hari tanpa bayangan.
Dari olah data BMKG diperkirakan sejumlah kota mengalami hari tanpa bayangan dalam beberapa hari ke depan, sementara yang lain sudah mengalami fenomena tersebut.
Beberapa kota di Indonesia yang mengalami fenomena ini pada 9 Oktober 2019 antara lain di Serang, Banten pukul 11.42 WIB dan Jakarta Pusat pukul 11.40 WIB. Pada 10 Oktober, terjadi di Jepara, Jawa Tengah, pukul 11.24.29 WIB.
Pada 11 Oktober, BMKG menyatakan hari tanpa bayangan akan terjadi di Bandung pukul 11.25 WIB dan Semarang pada 11.20 WIB. Pada 12 Oktober 2019, fenomena ini terjadi di Surabaya pukul 11.15 WIB dan pada 13 Oktober 2019 di Yogyakarta pukul 11.24 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini