Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT JakLingko Indonesia memproyeksikan dua juta warga pengguna transportasi umum di Jabodetabek akan mengunduh aplikasi integrasi antarmoda pada 2022. "Target kami mendekati tahun depan sekitar satu sampai dua juta penumpang per hari," kata Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin, di Jakarta, Senin, 4 Oktober 2021.
Kini, JakLingko masih melakukan perluasan uji coba terhadap kartu pintar (smart card) dan aplikasi (super apps) terhadap empat moda transportasi, yakni MRT Jakarta, LRT Jakarta, Transjakarta dan KAI Commuter. Setelah uji coba terbatas dilakukan, masyarakat pengguna dapat mengunduh aplikasi itu pada Januari 2022.
Kamaluddin berharap pengguna transportasi umum Jabodetabek beralih menggunakan aplikasi yang diinisiasi JakLingko.
Aplikasi integrasi antarmoda JakLingko dapat memberi kemudahan pengguna dalam merencanakan perjalanan menggunakan kombinasi empat transportasi umum di Jabodetabek, yakni KAI Commuter, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta.
Sistem integrasi antarmoda JakLingko telah memulai fase pertama sejak September 2021 melalui pencanangan kartu dan aplikasi yang menghubungkan seluruh moda transportasi. Dengan kartu dan aplikasi yang sama, tarif integrasi antarmoda mulai diberlakukan pada fase kedua yakni Maret 2022.
Para pengguna transportasi umum akan menikmati tarif yang lebih terjangkau dengan sistem bendel (bundling) jika menggunakan kombinasi empat moda transportasi yakni MRT Jakarta, LRT Jakarta, Transjakarta, dan KAI Commuter.
Pada fase ketiga, sistem integrasi antarmoda akan menerapkan pembayaran berbasis akun yang akan mencatat profil pengguna aplikasi tersebut.
Mengapa harus mengunduh aplikasi JakLingko Indonesia? "Karena tarif integrasi tidak bisa diterapkan di platform moda yang terpisah-pisah, semua harus terpusat di satu tempat," kata Kamaluddin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini