Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menghadiri peresmian Yayasan Komunitas Korea Selatan-Cikarang. Komunitas ini beranggotakan para pelaku usaha dan industri yang berasal dari Negeri Ginseng.
"Karena mereka para pelaku industri bahkan investor, tentu kami akan ajak agar kontribusi dunia usaha di sini dalam penyerapan tenaga kerja, produk lokal, kemudian pendapatan asli daerah kita, CSR ini bisa terus dioptimalkan. Dengan menjalin hubungan baik, mudah-mudahan hal tersebut bisa optimal," katanya di Cikarang, Jumat, 26 Agustus 2022 dikutip dari Antara.
Dia mengemukakan Yayasan Komunitas Korea-Cikarang ini juga dapat menjadi ruang interaksi budaya antara warga Korea dan warga Kabupaten Bekasi.
"Saya kira hubungan budaya harus juga dijalin supaya mereka kerasan tinggal di sini dan juga bisa memberikan lebih. Bukan hanya bisnis tapi juga hal lain, karena kita lihat budaya Korea sudah sangat mendunia ya, lewat k-pop, drama Korea, kita juga harus belajar dari mereka," katanya.
Menurut Dani, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga terus berkomitmen mempermudah pelaku usaha dengan memberikan pendampingan dalam proses izin usaha dan siapa pun yang ingin berinvestasi di Kabupaten Bekasi. “Baik dalam sektor ekonomi kreatif, industri, pariwisata, dengan sistem OSS kami akan berikan pendampingan," kata dia.
Dani mengatakan menurut data pemerintah jumlah warga Korea Selatan yang tinggal di Kabupaten Bekasi sebanyak 1.260 orang. Jumah ini terdiri dari warga Korea Selatan yang bekerja maupun menetap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi Bertemu Presiden Korsel Yoon Suk-yeol, Bawa Pulang Investasi USD 6,37 Miliar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Korea atau Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis sore, 28 Juli 2022. Usai pertemuan, Jokowi menyambut baik investasi Korea Selatan dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara.
Di antaranya meliputi kerja sama di bidang pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan capacity building di bidang pembangunan smart city. Selain itu, ada juga MoU antara Kementerian Investasi dengan POSCO Korea dan Krakatau Steel Indonesia terkait investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik.
"Dengan nilai keseluruhan investasi mencapai US$ 6,37 miliar dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja” kata Jokowi dalam keterangan pers usai pertemuan. Khusus untuk Krakatau Steel dan POSCO, rencana investasinya sebesar US$ 3,5 miliar.
Jokowi yakin hubungan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan akan semakin kokoh, terutama kemitraan di bidang ekonomi. Jokowi menyebut dirinya dan Yoon menyambut baik tren perdagangan bilateral yang terus meningkat. "Kami sepakat untuk terus membuka akses pasar, mengatasi hambatan-hambatan perdagangan, dan mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara,” ucap Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mendorong implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement untuk mendorong pemenuhan berbagai target tersebut. Terakhir, Jokowi apresiasi terhadap dukungan Korea Selatan bagi Presidensi Indonesia di G20 dan menantikan kehadiran Yoon untuk hadir di Bali pada November 2022.
Sementara itu, Yoon menyampaikan bahwa Korea Selatan berkomitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia sesuai dengan perkembangan dunia yang dinamis. Yoon merasa ada banyak kesamaan antara kedua negara, dan tahun depan juga akan menyambut 50 tahun hubungan Korea Selatan - Indonesia.
"Saya berharap kerja sama dapat setahap lebih maju, dan saya berharap untuk lebih banyak bertemu dan berkomunikasi dengan bapak Presiden Joko Widodo,“ ungkap Yoon.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.