Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Jalan Kemang Utara, Kelurahan Bangka, Mampang Prapatan, menyebut saluran penghubung (PHB) Bungur sudah ada di kawasan itu sejak lama. Pria bernama Aji itu mengatakan sebelum banyak berdiri kafe dan bangunan di sana, daerah itu adalah persawahan.
"Udah ada dari dulu, cuma sekarang alirannya dipindah ke tengah," ucap Aji kepada Tempo, Jumat 19 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Aji, saluran air yang kini di atasnya didirikan sejumlah bangunan itu memang kerap dilanda banjir. Bahkan, sebelum ada ruko dan kafe dibangun di atas saluran PHB Bungur, airnya kerap meluap.
"Emang dari dulu banjir, cuma kalo udah musim hujan kayak sekarang pasti selalu dipantau sama pasukan biru (Dinas Sumber Daya Air)," ujarnya.
Aji menceritakan banjir di Jalan Kemang Utara biasanya cepat surut. "Tergantung debit airnya juga sih, kalo curah hujan tinggi aja banjir sebentar surut, tapi kalau hujan berhari-hari atau kiriman air dari Bogor surutnya lumayan lama," ucap Aji.
Pria itu enggan berkomentar soal bangunan di atas saluran PHB Bungur di Jalan Kemang Utara, Mampang, Jakarta Selatan itu akan dibongkar karena dianggap melanggar aturan. "Saya sih gak ada tanggapan yang gimana gimana kalo bangunan itu dibongkar apalagi kalo katanya itu melanggar aturan ya, tapi emang kalo salurannya sih memang ada sejak dulu cuma ini dipindah aja," ujarnya.
HELMILIA PUTRI ADELITA | TD
Baca juga: Atasi Banjir Akibat Kafe di Atas Saluran Air Kemang, Jaksel Minta Bantuan BBWSCC