Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Depok Babai Suhaimi menyatakan prihatin atas kecelakaan yang menimpa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat. Ia meminta meminta Dinas Pendidikan untuk mengevaluasi kegiatan sekolah di luar kota. "Saya turut menyampaikan duka mendalam," kata Babai saat mendatangi SMK Lingga Kencana di Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Sabtu malam, 11 Mei 2024.
Sepengetahuan Babai, pada dua bulan terakhir, tragedi seperti ini sudah terjadi dua kali. Sebelumnya kecelakaan menimpa rombongan siswa SMA Perjuangan Terpadu Depok di Tol Semarang-Batang KM 352 pada 29 April 2024. Karenanya, DPRD Depok meminta agar Disdik membuat surat edaran untuk mengkaji ulang untk menyelenggarakan study tour ke berbagai daerah. "Jika study tour tersebut bukan sesuatu yang wajib dan tidak memiliki nilai meningkatkan kualitas pendidikan, lebih bagus ditiadakan," ujarnya. "Kalau ada manfaatnya, carilah lokasi study tour ke destinasi wisata yang tidak banyak mengandung resiko."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Cerita Penjaga Sekolah Selamat dari Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang
Di wilayah Subang, kata Babai, jalurnya cukup berbahaya karena berliku dan ada jurang. Hal ini dinilai membahayakan, terutama menggunakan bus yang tidak sehat. Pihak sekolah tentu sulit untuk mengetahui kelayakan bus. "Karena kadang-kadang yang terjadi, peremajaan dari sisi bodi, tapi dari sisi mesin kita tidak tahu,” ujarnya. “Masyarakat, termasuk sekolah, tidak mengecek sampai sana."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika kecelakaan SMK Lingga Kencana terjadi karena rem blong, kata Babai, tentu patut dipertanyakan kendaraan yang layak jalan atau tidak. "Saya akan rapat diinternal Komisi D untuk segera menyurati pemerintah, khususnya Kepala Disdik agar seluruh sekolah yang ada di Depok baik negeri dan swasta mengkaji kegiatan studi tur yang mengandung resiko seperti ini,” kata dia. “Kalau sudah seperti ini siapa yang mau disalahkan?"
Babai juga meminta tragedi ini menjadi bahan evaluasi bagi Kementerian Perhubungan agar lebih selektif menjalankan pemeriksaan berkala pada PO Bus. "Ya tentu kita berharap ke depannya tidak terjadi lagi insiden seperti ini," kata Babai.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Depok Mazhab HM mengatakan, di samping tidak ada jaminan keselamatan, kegiatan studi tur ke luar kota juga membuat wali murid menjerit. "Bahkan ada satu sekolah, bila tidak mengikuti kegiatan ini (study tour), tidak akan diwisuda, sampai segitunya," kata Mazhab.
Bahkan, lanjut Mazhab, ada informasi yang tidak ikut akan didiskriminasi di lingkungan sekolah. "Kalau urusan bullying itu masih ringan, tapi yang parahnya itu tidak boleh masuk sekolah," ujar dia. Karena itu dia meminta agar study tour ke luar kota bisa ditinjau ulang, bahkan dihentikan. "Kalau pun ada, ambil jarak yang dekat-dekat saja."
Kecelakaan yang menimpa rombongan siswa SMK Lingga Kencana terjadi di Subang, Jawa Barat, pada Sabtu lalu. Hingga semalam dilaporkan, sebanyak 11 orang meninggal. Sedangkan korban yang mengalami luka berat sebanyak 12 orang.