Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Teknisi Hyundai Rotem asal Korea Selatan, perusahaan pembuat kereta LRT Jakarta, panik saat melihat kondisi jalan yang menyempit di tikungan Jalan Kelapa Raya Hibrida, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Padahal, dia membawa iring-iringan truk pengangkut LRT sepanjang 40 meter. Dua gerbong kereta itu hendak dikirim ke depo Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teknisi itu menghampiri pengemudi truk multi-axle trailer. Meminta sang sopir belok melawan arus untuk menghindari separator beton yang melintang di tengah perempatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Permintaan itu ditolak oleh Nasa, sopir yang sedang duduk di balik kemudi truk raksasa tersebut. Dia sudah memperkirakan belokan sempit itu dapat dilalui. Pria berusia 65 tahun itu ternyata sudah berpengalaman mengemudikan truk multi-axle trailer selama hampir dua pertiga hidupnya.
"Saya sudah perkirakan truk berapa meter, tikungan sekian meter, sudah di luar kepala," kata Nasa bercerita kepada Tempo di depo LRT Kelapa Gading, Ahad, 15 April 2018. Menurut pantauan Tempo, truk itu berbelok mulus dan melaju hingga depo.
Pengangkutan kereta LRT dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju depo Kelapa Gading pada Sabtu malam-Ahad dini hari, 14-15 April 2018. (TEMPO/Budiarti Utami Putri)
Nasa memang sempat sedikit mengalami kesulitan saat di Jalan Pegangsaan Dua akibat jalan sempit dan kepadatan lalu lintas. Menurut dia, sejumlah pengendara sepeda motor yang diduga mabuk sempat berteriak protes.
Namun secara keseluruhan, kata Nasa, pengangkutan kereta LRT itu berjalan lancar. Pengangkutan dimulai Sabtu malam sejak pukul 22.00 WIB dan tiba di depo pukul 01.30 WIB pada Ahad dini hari. Dua gerbong kereta ringan itu menempuh perjalanan sejauh sekitar 12 kilometer dari Terminal Car PT Indonesia Kendaraan Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok.
Menurut Nasa, satu gerbong LRT seberat 25 ton itu bukan beban berarti. Dia sebelumnya pernah mengendarai truk multi-axle trailer yang mengangkut trafo listrik seberat 200 ton. Belum lama ini, dia juga mengendarai truk pengangkut kereta mass rapid transit (MRT) dari Pelabuhan Tanjung Priok ke depo Lebak Bulus.
"Pernah juga angkut jembatan dan kereta dari Jakarta ke Yogyakarta dengan medan yang lebih berat," kata dia.
Pengangkutan kereta LRT dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju depo Kelapa Gading pada Sabtu malam-Ahad dini hari, 14-15 April 2018. (TEMPO/Budiarti Utami Putri)
Satu trainset kereta LRT (light rail transit) yang terdiri dari dua gerbong diangkut dari Terminal Car PT Indonesia Kendaraan Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok menuju dipo di dekat Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pengangkutan trainset kereta ini dilakukan Sabtu malam sejak pukul 22.00 WIB.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi mengatakan pengangkutan dilaksanakan sesuai jadwal. "Yes, jadi," kata Satya ketika dihubungi, Sabtu, 14 April pukul 22.18.
Rangkaian kereta LRT ini sebelumnya dikirim langsung dari Pelabuhan Masan, Korea Selatan, menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kereta tiba pada Jumat, 13 April, setelah menempuh perjalanan selama tiga pekan sejak pengiriman pada 24 Maret lalu. Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi mengatakan dua gerbong kereta ringan ini merupakan rangkaian pertama dari 16 gerbong. Proses pengiriman berikutnya akan berjalan pada bulan Mei hingga Juli.
Satya berujar kereta LRT akan menjalani sertifikasi oleh Kementerian Perhubungan. Dia menargetkan ada enam gerbong yang dapat beroperasi untuk gelaran Asian Games Agustus mendatang. "Gerbong yang sampai lebih dari enam, hanya saja memang kami harus memperhitungkan proses sertifikasi dan pengujian," kata Satya.
Proses lifting gerbong kereta LRT Jakarta ke atas pocket track di Jalur 5A, Kelapa Gading, Jakarta, Ahad, 15 April 2018. (TEMPO/Budiarti Utami Putri)
Simak artikel menarik lainnya seputar kereta LRT hanya di kanal Metro Tempo.co.