Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kemiskinan Ekstrem di DKI Naik Jadi 95.668 Orang, BKKBN: Mestinya Enggak Ada Lagi

Seharusnya tidak ada kemiskinan ekstrem di Jakarta, bantuan sudah banyak.

31 Januari 2023 | 10.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana kawasan padat penduduk di bantaran kali, Kapung Melati, Tanah Abang, Jakarta, Rabu 30 Maret 2022.Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta merilis angka kemiskinan turun 0,05 persen menjadi 4,67 persen pada September 2021 dari 4,72 persen pada Maret 2021. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Tavip Agus Rayanto mengatakan bantuan yang ada di DKI Jakarta banyak dalam mengatasi kemiskinan ekstrem. Menurutnya sudah ada berbagai cara untuk menekan permasalahan sosial tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dari jumlah bantuan yang ada, logikanya harus sudah enggak ada penduduk miskin ekstrem," ujar Tavip di Balai Kota, Senin, 30 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia berujar, akar persoalan ini juga mesti dicari di lapangan. BKKBN telah memiliki data di Sistem Informasi Keluarga atau Siga dalam persoalan stunting.

Tavip menuturkan, nantinya data yang sudah dimiliki akan dipetakan lagi untuk membantu mencari persoalan inti di lapangan. Kemudian datanya akan digunakan oleh gubernur untuk berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga.

"Inilah yang sedang dicari akar persoalannya. Makanya nanti di profiling di lapangan itu harapannya bisa ditemukan," kata Tavip.

Kepala Bagian Umum Badan Pusat Statistik atau BPS DKI Jakarta Suryana menjelaskan, angka kemiskinan ekstrem di Jakarta pada Maret 2022 meningkat. Kenaikan dari angka 0,6 persen menjadi 0,89 persen.

"Sebanyak 95.668 jiwa kemiskinan ekstrem Maret 2022," kata Suryana di Balai Kota dalam kesempatan yang sama.

Kemiskinan di DKI Jakarta semestinya tidak ada

Sama dengan Tavip, semestinya kemiskinan di DKI Jakarta tidak ada jika masyarakat telah menerima upaya pengentasannya. Namun fakta yang didapat BPS dalam survei nasional sejak bulan Maret dan September, masih ditemui kemiskinan ekstrem.

Targetnya, kemiskinan di DKI Jakarta akan 0 persen pada 2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. BPS menyarankan perlu meningkatkan ketepatan sasaran penerima bantuan dan integrasi program perlindungan sosial.

Kemudian butuh data sasaran per nama per alamat untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Lalu juga mengoptimalkan berbagai data sumber kemiskinan yang ada untuk dimanfaatkan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus