Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kisah Peserta Ultramaraton yang Hanya Pakai Rok dan Sandal Jepit

Seorang perempuan peserta lomba ultramaraton tampil tanpa perlengkapan khusus, hanya baju biasa dan sandal jepit.

2 November 2017 | 18.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Maria Lorena Ramirez. Fotografix

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ultramaraton adalah ajang lari jarak jauh yang lebih ekstrem dibanding maraton, yang mampu melatih daya tahan tubuh seseorang dan bisa menjadi prestasi besar. Ultramaraton tidak memiliki jarak maksimal, yang terdekat 50 kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inti dari melakukan ultramaraton bukan kecepatan, namun konsistensi daya tahan tubuh seseorang. Untuk ultramaraton, hal yang paling penting untuk diingat adalah menggunakan peralatan yang nyaman untuk diri sendiri karena ajang ini bisa memakan waktu mulai 6 jam sampai berhari-hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 23 Mei 2017, seorang wanita dari Meksiko menjuarai ultramaraton dengan menggunakan sandal jepit. Busana yang dia gunakan juga bukan baju olahraga, hanya kaus, selendang, dan rok. Namanya Maria Lorena Ramirez, umur 22 tahun, asal Chihuahua, Meksiko. Ia memenangi ultramaraton Cerro Rojo De Puebla kategori putri dengan jarak 50 kilometer dan mengalahkan 500 pelari dari 12 negara.

Dikutip dari Women You Should Know, María hanya membawa peralatan dasar, tidak menggunakan rompi hidrasi, celana ketat, atau lengan kompresi, dan tanpa peralatan ekstra seperti yang digunakan pelari lain.

"Dia tidak membawa aksesori khusus, tidak membawa gel, minuman energi, tongkat, atau sepatu lari yang sangat mahal yang sering dipakai untuk berlari di pegunungan. Hanya sebotol air, topi, dan saputangan, " kata Orlando Jimenez, penyelenggara lomba.

María Lorena adalah salah satu pelari jarak jauh tercepat di komunitasnya, yang dikenal memiliki banyak pelari hebat. Walaupun tidak menjalani pelatihan atletik formal, dia memperoleh keterampilan untuk menyambangi pegunungan, sungai, lereng terjal, dan jalur sempit saat bekerja sebagai penggembala, di mana dia berjalan sampai sejauh 16 kilometer setiap hari untuk menggiring kambing dan ternak.

Maria memenangkan lomba dengan kecepatan 7 jam 3 menit, dan mendapat hadiah 6.000 peso atau sekitar Rp 4 juta. Cerita María menunjukkan di mana ada keinginan di situ ada jalan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus