Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lari adalah olahraga yang dinikmati pria dan wanita, apakah dalam lomba jarak dekat, maraton, atau ultramaraton. Kita juga dapat melihat kalau pemenang pria mencatat waktu lebih cepat dibanding pemenang wanita. Ambil contoh di Jakarta Marathon 2017, 29 Oktober, pemenang 10K putri finis dengan waktu 37 menit 58 detik sedangkan pemenang kategori yang sama di putra mencatat waktu 32 menit 57 detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jawaban untuk perbedaan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, namun banyak kaitannya dengan hormon dan ukuran tubuh. Sebelum anak perempuan dan anak laki-laki mengalami pubertas, tubuh mereka masih mirip. Namun setelah pubertas, anak laki-laki mengalami lonjakan testosteron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada masa dewasa, beberapa pria memiliki testosteron 20 kali lebih banyak daripada wanita. Testosteron memainkan beberapa peran, termasuk memberi tahu tubuh untuk membuat sel darah baru, menjaga tulang dan otot tetap kuat, dan memicu pertumbuhan.
"Karena wanita memproduksi lebih sedikit testosteron, kita berada dalam posisi yang kurang menguntungkan dalam hal otot. Laki-laki memiliki jumlah otot yang lebih banyak," kata Dr. Emily Kraus, dokter medis perawatan kesehatan di Stanford Health Care di California, Amerika Serikat, dikutip dari Live Science.
Menurut Dr. Kraus, kaki seorang pria isinya sekitar 80 persen otot, dibandingkan dengan sekitar 60 persen otot di kaki wanita. Otot ekstra tersebut dapat membantu pria berlari lebih cepat. Ditambah lagi, otot laki-laki cenderung memiliki serat yang lebih cepat, yang membantu dalam berlari.
Ukuran tubuh juga menjadi faktor lain kenapa rata-rata pria lebih cepat dibanding wanita. Salah satunya, wanita rata-rata memiliki paru-paru lebih kecil daripada pria, yang berarti konsumsi oksigen maksimal mereka juga lebih rendah.
“Jumlah oksigen yang dihasilkan pada tenaga maksimum lebih besar pada pria daripada pada wanita," lanjut Dr. Kraus. Artinya, wanita harus bekerja lebih keras untuk menghirup oksigen yang bisa mereka alirkan ke otot.
Jantung perempuan juga cenderung lebih kecil dari pria. "Setiap kali jantung memompa darah, jumlah darah beroksigen yang dikirim ke otot lebih sedikit pada wanita dibanding pria," jelas Dr. Kraus. Ditambah lagi, wanita juga memiliki lebih sedikit hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh, termasuk otot.