Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kontak Senjata di Yahukimo, TPNPB Klaim Tembak Satu Anggota TNI Hingga Kritis

TPNPB menyebut tekah terjadi kontak senjata dengan pasukan militer Indonesia pada Kamis, 6 Juni 2024.

7 Juni 2024 | 13.03 WIB

Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa
Perbesar
Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Pusat Komando Nasional (Komnas) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menerima laporan resmi pada Kamis, 6 Juni 2024 sekitar pukul 10 malam WIT telah terjadi kontak senjata antara pasukan TPNPB Kodap XVI dan Pasukan Militer Pemerintah Indonesia sekitar pukul 1 siang hingga pukul 8 malam. Kontak senjata itu berlangsung di 4 titik, di antaranya yaitu area Kilo 2, Arah Kali Biru, Wilayah Logbon dan Sekitar Bandara di Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Akibat aksi baku tembak tersebut, pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo menembak seorang anggota TNI asal Papua bernama Obaja Tegket. Kondisinya kritis dan kini tengah dalam perawatan medis di RSUD Dekai, yang masih berada dalam wilayah operasi pasukan khusus TPNPB Kodap XVI Yahukimo. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pasukan TPNPB Kodap XVI mengimbau kepada seluruh rakyat Papua bahwa mereka harus sadar dengan adanya aksi baku tembak ini. "Dengan adanya penerimaan TNI POLRI yang dikhususkan untuk orang Papua itu sama saja dengan mengadu domba kita sesama orang Papua untuk saling membunuh selama kami masih dijajah dalam pemerintahan kolonial indonesia dan ini sama saja pemusnahan etnis sesama Papua," kata Juru Bicara Komnas TPNPB Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya Kamis, 6 Juni 2024.

"Apakah hanya orang Papua yang harus menjadi TNI POLRI sedangkan di bidang pemerintahan, Legislatif, dan Yudikatif sedang diambil alih oleh orang imigran Indonesia." Hal inilah, lanjut Sebby, yang harus disadari oleh semua rakyat Papua dan melakukan perlawanan menuju kemerdekaan Papua Barat. 

Terkait dengan aksi penembakan tersebut, Panglima TPNPB Kodap XVI dan Pasukan TPNPB Wilayah Yahukimo mengaku siap bertanggung jawab atas penembakan terhadap seorang anggota Tentara Indonesia. Serta sejumlah serangan yang terjadi di empat titik di Kabaputan Yahukimo kemarin. 

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM menyatakan menembak mati satu orang personil intelijen. Pria itu berprofesi sebagai tukang ojek.

"Pasukan TPNPB telah berhasil menembak mati seorang milisi atau intelejen militer Indonesia," kata juru bicara TPNPB Sebby Sambom dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Mei 2024. Dia menyatakan anggota intelijen itu dibunuh di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, sekitar pukul 19.00 WIT, Kamis, 30 Mei 2024.

IKHSAN RELIUBUN

Intan Setiawanty

Intan Setiawanty

Memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2023. Alumni Program Studi Sastra Prancis Universitas Indonesia ini menulis berita hiburan, khususnya musik dan selebritas, pendidikan, dan hukum kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus