Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan buku foto bertajuk Potret Jakarta 2020: Kolaborasi Melawan Pandemi, pada hari ini Sabtu, 30 Januari 2021 secara virtual.
Buku berisi kumpulan karya dari para fotografer dan konten kreator yang berkolaborasi dengan +Jakarta itu menurut Anies adalah sebuah dokumentasi visual kondisi saat Ibu Kota dilanda pandemi Covid-19.
“Ini adalah kumpulan dokumentasi yang ketika nanti dibaca anak cucu kita menjadi sesuatu yang luar biasa,” tutur Anies dalam sambutannya.
Anies Baswedan bercerita, saat pandemi Covid-19 pertama kali merebak di Jakarta, dirinya mencari dokumentasi peristiwa Flu Spanyol yang terjadi pada tahun 1918 silam. Menurut Anies, di Indonesia saat peristiwa itu terjadi, sekitar 1-1,5 juta orang meninggal di Indonesia.
Kala itu, lanjut Anies, wilayah dengan paling banyak korban meninggalnya adalah wilayah-wilayah urban dan pelabuhan, seperti Banten, Surabaya, Cirebon, Madura.
Baca juga : DKI Dapat 3 Mobil PCR, Anies Baswedan: Kami Mau Potong Rantai Penularan Covid-19
Namun, Anies mengatakan peristiwa itu sangat minim dokumentasi baik secara data dan visual.
“Bahkan narasi pun minim. Orang hanya menceritakan ada wabah kemudian orang sakit dan meninggal,” ujar Anies. “Sekarang kita ketemu dengan situasi di mana dokumentasi yang luar biasa. Generasi ke depan akan punya data akurat siapa dites PCR kapan, meninggal kapan, dan dimakamkan di mana.”
Buku foto Potret Jakarta 2020: Kolaborasi Melawan Pandemi , kata Anies, menjadi dokumen pelengkap dari hal tersebut.
Anies Baswedan pun mengusulkan agar buku foto serupa dibuat per semester, misalnya buku selanjutnya menggambarkan kondisi pandemi di Jakarta pada semester pertama kemudian semester kedua. Alasannya, menurut Anies, perilaku masyarakat di tiap semester pandemi ini berbeda-beda.
ADAM PRIREZA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini