Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung akan menggelar pemilihan ketua yang baru menggantikan M. Syarifuddin yang akan memasuki masa pensiun pada 17 Oktober 2024. Juru bicara MA, Suharto mengatakan, pemilihan akan dilakukan dengan cara anggota hakim agung menyatakan kesediannya untuk dipilih atau tidak dengan cara mencoret formulir yang telah diberikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu bagaimana teknis pemilihan ketua hakim MA?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut beberapa aturan pemilihan ketua Hakim Agung, mengacu pada peraturan tata tertib pemilihan ketua MA berdasarkan keputusan Ketua MA 2020.
1. Ketua MA dipilih oleh Hakim Agung (sebagai informasi jumlah Hakim Agung saat ini ada 52 orang)
2. Pemilihan Ketua MA dinyatakan sah, apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah Hakim Agung di MA.
3.Pemilihan Ketua MA akan dipimpin oleh Ketua MA atau Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial.
4. Pemilihan dibagi dua tahap, yakni pemilihan calon ketua MA dan pemilihan Ketua MA.
5. Setiap Hakim Agung berhak memilih dan dipilih menjadi calon Ketua MA.
6. Setiap Hakim Agung hanya bisa memilih satu calon Ketua MA.
7. Calon Ketua MA dipilih berdasarkan perolehan suara terbanyak urutan satu dan dua.
8. Di tahap pemilihan Ketua MA, Hakim Agung hanya boleh memilih satu nama yang telah disediakan panitia.
Suharto belum bisa memastikan kapan jadwal pemilihan Ketua Mahkamah Agung akan digelar. Namun ia memastikan, sebelum M. Syarifuddin pensiun, MA telah mempunyai ketua yang baru.
"Tanggal pastinya (acara pemilihan) belum ditetapkan, tapi bisa dipastikan bulan Oktober ini dan biasanya ada Rapim membahas Tata Tertib untuk di SK kan dan Panitia Pemilihan juga di SK kan," ujar Suharto, Kamis, 3 Oktober 2024.
Pilihan Editor: Gaji Hakim Dikabarkan Naik Sebelum Cuti Bersama