Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II memastikan bakal mengoperasikan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta sesuai rencana pada bulan ini. Bagaimana dengan demonstrasi akibat sengketa dengan warga sekitar yang mengklaim pemilik lahan landasan pacu baru tersebut?
Rupanya pengelola bandara tak bisa menunda operasional Ruwnay 3 sampai sengketa di pengadilan selesai. "Jadwal pengoperasian tidak mundur, tetap pada Juli ini," ujar Vice President of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano kepada Tempo, Kamis 4 Juli 2019.
Baca: Demo Kisruh Runway 3 Bandara Diwarnai Bentrok dan Aksi Dorong
Ratusan warga Desa Rawarengas hingga kini masih bertahan karena belum menerima ganti rugi atas bidang tanah dan rumah yang tergusur proyek perluasan Bandara Soekarno-Hatta tersebut. Seperti di RW 15, sebanyak 145 keluarga atau 750 orang masih bertahan di sana.
Belakangan diketahui bahwa lahan yang mereka klaim tersebut ternyata berstatus sengketa karena diklaim oleh pihak lain. Alhasil, uang ganti rugi tertahan karena tengah dikonsinyasi atau dititipkan di Pengadilan Negeri Tangerang hingga proses hukum sengketa lahan berakhir.
Menurut Yado, Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta yang segera beroperasi tak bersinggungan dengan lahan yang disengketakan. Dari total 3.000 meter panjang landasan pacu baru, 500 meter di antaranya belum bisa dibangun karena masih jadi sengketa. "Itu posisinya di ujung Runway 3."
Baca juga: Kisruh Lahan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta, Ini Ancaman Warga
Sampai saat ini, Yado menerangkan, kemajuan pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno-Hatta mencapai 95 persen. Sebagai langkah pengamanan, telah dipasang pagar pembatas terbuat dari besi setinggi 2 meter yang mengelilingi area Runway 3. Pagar ini juga membatasi landasan pacu dengan ratusan rumah warga Desa Rawarengas yang kini masih bertahan karena belum menerima ganti rugi pembebasan lahan.
"Selama masih ada sengketa area itu (sepanjang 500 meter) belum bisa dikerjakan," ucap Yado.
JONIANSYAH HARDJONO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini