Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mengapa Pengendara Mobil Mudah Microsleep? Ini Sebabnya

Pengendara mobil lebih mudah terkena gejala microsleep, apalagi ketika orang yang mengendarai mobil kurang tidur. Bagaimana mengatasinya?

1 Juni 2021 | 16.27 WIB

Ilustrasi pengemudi mulai mengantuk karena microsleep. Sumber: toyota.astra.id
Perbesar
Ilustrasi pengemudi mulai mengantuk karena microsleep. Sumber: toyota.astra.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu gejala tidur yang sering terjadi adalah tertidur dalam waktu yang singkat atau microsleep, tidur hanya 2 detik hingga 2 menit. Ketika terbangun dari tidur yang singkat tersebut, biasanya disertai dengan kepala tersentak. Tidur dalam waktu singkat ini biasanya terjadi ketika sedang berkativitas seperti belajar hingga berkendara. 

Selain itu, microsleep juga bisa terjadi tidur dengan mata terbuka namun pandangan kosong atau ditandai dengan gerakan kepala seperti mengangguk dan mengedipkan mata yang terlalu sering, serta tidak dapat mengingat hal yang terjadi satu atau beberapa menit sebelumnya.

Salah satu hal yang menyebabkan gejala microsleep yaitu gangguan tidur. Ketika sedang mengalami hal tersebut, biasanya seseorang akan kurang konsentrasi yang mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas waktu tidur seperti insomnia dan sleep apnea.

Lebih lanjut, jika seseorang dalam keadaan utang tidur atau tidur tidak sesuai dengan durasi tidur seperti biasanya bisa menyebabkan gejala microsleep. Selain itu, bekerja shift malam menjadi salah satu risikonya, yakni bisa mengurangi waktu tidur karena adanya pergeseran waktu tidur. Microsleep sangat mungkin terjadi saat masa transisi waktu tidur.

Menurut Konsultan utama di Snoring & Sleep Disorder Clinic Pondok Indah, Dr Andreas Prasadja, RPSGT, pengendara mobil lebih mudah terkena gejala microsleep, apalagi ketika orang yang mengendarai mobil kurang tidur. Hal ini dikarenakan kemampuan konsentrasi, kewaspadaan, dan respon sudah turun.

Jika hal ini sering terjadi dan tidak segera diatasi, terutama ketika sedang berkendara, bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan membahayakan nyawa. Selain itu, jika mengalami kelelahan akan membuat konsentrasi terganggu sehingga otak menjadi lebih terbatas terhadap stimulus yang lebih kuat.

Untuk mencegah terjadinya gejala microsleep tidak berbeda jauh dengan mengatasi gejala mengantuk pada umumnya. Beberapa cara yang sering dilakukan seperti, mengonsumsi kopi, melakukan aktivitas yang tidak membosankan, tidur yang cukup dan normal, serta istirahat cukup ketika mengantuk.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Tips Menghindari Microsleep Saat Liburan Mengendarai Mobil

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus