Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Orang Tua Murid Keluhkan PPDB DKI, Koalisi Masyarakat Sebut Banyak Celah untuk Diakali

Koalisi Masyarakat Kawal Pendidikan Jakarta temukan berbagai celah akibat sistem PPDB DKI pada saat ini.

20 Juni 2023 | 15.15 WIB

Petugas melayani orang tua murid yang berkonsultasi terkait pendaftaran daring Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 untuk zonasi tingkat sekolah dasar (SD) di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022. Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menutup pendaftaran daring PPDB jalur zonasi tingkat SD pada 15 Juni 2022 pukul 14.00 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Petugas melayani orang tua murid yang berkonsultasi terkait pendaftaran daring Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 untuk zonasi tingkat sekolah dasar (SD) di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2022. Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menutup pendaftaran daring PPDB jalur zonasi tingkat SD pada 15 Juni 2022 pukul 14.00 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah orang tua murid mengeluhkan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB DKI Jakarta. Koordinator Koalisi Masyarakat Kawal Pendidikan Jakarta Ubaid Matraji mengatakan mudah sekali bagi orang tua calon murid mengakali sistem PPDB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ubaid menyebut banyak masalah yang muncul akibat sistem PPDB DKI pada saat ini. Ia mengatakan salah satunya adalah jalur prestasi yang tidak jelas penilaiannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jadi mereka ada yang mentok di jalur prestasi. Kemudian ada banyak prestasi yang tidak berjenjang kemudian tiba-tiba dapat jatah, sementara anak-anak yang berprestasi tidak bisa," kata Ubaid saat ditemui di Balai Kota Jakarta pada Selasa 20 Juni 2023.

Selain itu, sistem PPDB DKI jalur afirmasi juga banyak kendalanya. Pangkal persoalannya adalah karena DKI tidak memperhitungkan mekanisme penghitungan sistem zonasi sekolah.

Anggota koalisi masyarakat sipil, Jumono menyebut sistem PPDB DKI saat ini dikeluhkan orang tua lantaran membingungkan. Keluhan itu muncul sejak sistem PPDB DKI tahun 2020.

"Selalu ada kekisruhan, selalu ada orang tua yang menangis bahkan sakit kepala. Bahkan, ada anak-anak yang menangis karena sistem ini," kata Jumono.

Jumono mengatakan banyak celah untuk dieksploitasi pada sistem PPDB DKI saat ini. Banyak hal seperti menitip pendaftaran kartu keluarga untuk mengakali syarat zonasi PPDB DKI. "Atau ada celah2 bolong yang bisa dimanfaatkan oleh oknum ortu supaya lolos," ujar dia.

Pilihan Editor: PPDB DKI 2023, Koalisi Masyarakat Soroti Daya Tampung Sekolah hingga Seleksi Usia

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus