Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibu rumah tangga sering dianggap memiliki tingkat stress yang tinggi. Padahal anggapan itu tidak sepenuhnya benar, karena tidak semua ibu rumah tangga mengalami hal itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Ibu Rumah Tangga Juga Rentan Stres, Redakan dengan 5 Cara Ini
Ibu Rumah Tangga Juga Perlu Melindungi Aset Simak Caranya
Riset: Waktu Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga Bersama Anak Sama
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut psikolog Intan Erlita, stres dapat dialami siapa saja termasuk seorang ibu ibu bekerja. Namun ia menggarisbawahi tidak bijak jika membandingkan ibu bekerja dengan ibu rumah tangga dalam hal mengurus rumah tangga dan mengasuh anak, karena setiap orang punya cara berbeda untuk menjalankan kehidupan mereka.
Ibu rumah tangga terkesan memiliki tingkat stres yang tinggi karena mengurus rumah dan keluarga selama 24 jam penuh. Ketika berada di rumah, orang cenderung melakukan rutinitas, berbeda dengan ketika berada di luar rumah, mereka bisa melihat banyak hal baru.
“Jadi seolah tingkat stresnya tinggi,” kata Intan yang banyak menangani masalah anak dan keluarga, dalam sebuah diskusi di Jakarta. Padahal jika mampu membagi waktu, ibu akan terhindari dari stres karena dia bisa menemukan waktu untuk beristirahat di sela-sela kegiatan, mengurus anak dan membersihkan rumah misalnya.
Para ibu yang terbiasa melakukan banyak tugas ini, sering disebut supermom. Namun ia harus memahami keterbatasan dirinya, bahwa tidak semua hal dapat dilakukan. Jika sering marah bahkan untuk hal yang sepele, tandanya ibu sedang stress dan perlu beristirahat. “Butuh me time, ke salon misalnya,” kata Intan Erlita.