Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Satpol PP menghentikan aksi angkat poster oleh kelompok Perempuan Bicara saat car free day (CFD) di Bundaran HI, Ahad, 6 Mei 2018. Aksi tersebut dihentikan karena dianggap melanggar Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2006 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau CFD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jalur CFD hanya boleh dilakukan untuk kegiatan yang bertema lingkungan, olahraga, dan seni-budaya. Jadi ajakan yang bersifat politik dilarang di area CFD," kata seorang anggota Satpol PP yang enggan menyebutkan namanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, aksi yang dilakukan oleh kelompok Perempuan Bicara dianggap bermuatan politis. Karena itu, petugas meminta kelompok tersebut menghentikan aksinya dan menurunkan poster-posternya.
Baca: Susi Ferawati, Korban Insiden CFD Tunjukkan Video dan Gambar
Akibat dihentikan aksinya, Kelompok Perempuan Bicara sempat berdebat dengan petugas Pol PP. Mereka mempertanyakan, apakah aksinya tersebut merupakan kegiatan politis.
Kelompok Perempuan bicara merupakan aksi solidaritas yang dilakukan beberapa orang seusai aksi intimidasi terhadap perempuan di arena CFD, Ahad pekan lalu. Menurut mereka, aksi intimidasi tersebut telah membuktikan bahwa banyak perempuan belum mampu menyatakan pendapatnya di depan publik secara bebas.
Susi Ferawati, ibu yang diduga diintimidasi oleh massa #2019GantiPresiden saat car free day (CFD) di Bundaran HI, usai membuat laporan di Polda Metro Jaya, Jakart, Senin, 30 April 2018. Tempo/Andita Rahma
Shalimar Anwar Sani, koordinator aksi Perempuan Bicara, mengatakan gerakan angkat poster ini merupakan aksi positif yang tak memiliki tujuan politis. "Menurut saya, ini bukan aksi politis. Ini hanya ajakan bagi kaum perempuan untuk berani berpendapat di depan publik," kata Shalimar atau yang akrab disapa Shasa.
Baca: Intimidasi di CFD, Penggagas CFD: Politisasi Menodai Tujuan Awal
Shalimar meminta petugas Satpol PP untuk bertindak adil terhadap aksi lainya. Sebab menurut dia, ada pula aksi serupa yang berupa ajakan tapi tak dihentikan petugas.
Namun, petugas Satpol PP tetap berkukuh pada pendapatnya dan meminta kelompok Perempuan Berbicara untuk menghentikan aksinya. Petugas juga meminta poster-poster yang dibawa juga untuk segera diturunkan.
Meski sempat berdebat, kelompok Perempuan Bicara kemudian menghentikan aksinya dan memilih meninggalkan area lokasi CFD di Bundaran HI. "Kami hargai tugas dan kewajiban Satpol PP, tapi kami minta mereka adil dengan aksi kecil yang lain. Kami menilai bahwa aksi kami dengan membawa poster tak ada unsur politik seperti ada dalam pergub," ujar Shalimar.