Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa disadari Anda sesekali memiliki pikiran negatif atau negative thinking. Hal ini kerap dianggap sebagai penghambat seseorang untuk bisa maju atau menjalin hubungan baik dengan orang lain. Namun di sisi lain, negative thinking juga penting untuk melihat potensi sisi “gelap” dari sebuah ide, lokasi, orang, dan benda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan melakukan hal itu, orang bisa berpikir dengan realistis sekaligus preventif. Namun pisahkan dulu pikiran negatif dengan sikap negatif. Jika sikap negatif atau negativity adalah kebiasaan, seperti sinis, sedih, atau merasa tak berdaya terhadap segala sesuatu, negative thinking bukan termasuk hal itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika melihat manfaat dari pikiran negatif, bukan berarti segala hal harus dipandang dari sisi negatif. Hal ini tentu sulit menikmati hidup. Tapi negative thinking perlu dimasukkan dalam porsi secukupnya agar bisa berpikir kritis dan bertahan dalam hidup. Apa saja manfaat dari negative thinking? Simak ulasannya berikut ini.
Manfaat pikiran negatif
1. Menyelamatkan nyawa
Dengan memasukkan negative thinking dalam pola pikir sehari-hari, seseorang akan menjadi lebih waspada. Contohnya, tidak akan meninggalkan anak seorang diri di dalam mobil meskipun hanya meninggalkannya untuk beberapa menit. Alasannya karena dalam beberapa menit itu, apapun bisa terjadi yang rentan mencelakakan anak. Itu adalah contoh pikiran negatif yang bisa menyelamatkan nyawa. Bahkan, membuat seseorang menjadi lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya bahaya.
2. Bersiap menghadapi yang terburuk
Kemampuan mengelola ekspektasi adalah hal yang penting. Termasuk memikirkan risiko terburuk atau pikiran negatif terhadap apa yang mungkin terjadi. Dengan memikirkan situasi terburuk, seseorang mau tak mau akan memikirkan apa mitigasi yang perlu dilakukan. Berlatih menghadapi worst-case scenario membuat seseorang bisa lebih berhati-hati.
3. Mengatur batasan
Pikiran negatif juga membantu seseorang mengatur batasan, terutama ketika berinteraksi dengan orang yang belum terlalu dikenal. Dengan negative thinking, seseorang tak akan dengan mudah mengizinkan diantar pulang ke rumah atau mengizinkan orang bertamu padahal belum benar-benar mengenalnya. Di sini juga seseorang bisa berlatih untuk berkata tidak.
4. Terhindar dari penipuan
Berpikir kritis atau negative thinking membantu seseorang terhindar dari risiko penipuan atau manipulasi apapun. Bukan berarti benar-benar aman, namun setidaknya lebih sulit masuk jebakan para penipu ulung. Hal ini bisa dimulai dengan pikiran negatif saat menerima pesan yang aneh, telepon mencurigakan, atau sekadar tautan yang jika di-klik akan membocorkan data pribadi.
5. Jeli mengambil keputusan
Memasukkan negative thinking dalam logika saat mengambil keputusan juga membuat seseorang lebih matang dan tak terburu-buru. Saat berpikir dengan negatif, akan ada beberapa opsi yang terlintas dan semuanya dipertimbangkan dengan matang. Dengan cara ini, keputusan yang diambil pun lebih matang.
6. Berpikir secara realistis
Bukan skeptis atau bahkan sarkastik, berpikir negatif sewajarnya juga membuat seseorang bisa melihat sekitar dengan kacamata yang lebih realistis. Di tahap ini pula seseorang bisa melupakan ekspektasi berlebihan atau naif dan bersiap menghadapi kenyataan.
7. Motivasi membuat perubahan
Memiliki pikiran negatif juga membantu seseorang melihat apa yang kurang dari sebuah fenomena. Artinya, orang itu bisa lebih jeli memotret apa yang salah. Dengan cara ini, bisa memberi motivasi untuk membuat perubahan yang lebih baik.
Di saat yang sama, negative thinking juga membuat seseorang lebih teliti melihat ketidakadilan. Lalu, bukannya hanya diam berpangku tangan, pikiran negatif ini juga membuat seseorang mau mengambil tindakan demi kebenaran atau keadilan.