Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Polisi Stop Selidiki Sebab Siswi SD Meninggal di Kamar Mandi

Menurut orang tua dan sekolah, sebab meninggal adalah ...

15 Maret 2019 | 11.12 WIB

Suasana sekolah sehari setelah peristiwa kematian seorang siswi kelas VI ditemukan meninggal di kamar mandi, Rabu 13 Maret 2019. TEMPO/ADE RIDWAN
Perbesar
Suasana sekolah sehari setelah peristiwa kematian seorang siswi kelas VI ditemukan meninggal di kamar mandi, Rabu 13 Maret 2019. TEMPO/ADE RIDWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi telah menghentikan proses penyelidikan terhadap kematian siswi SD di Depok. Siswi tersebut meninggal saat mengunci diri di kamar mandi sekolahnya pada Selasa siang lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“(Penyelidikan) Ngga dilanjut, karena keluarga korban tidak bersedia diotopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Kota Depok, Ajun Komisaris Firdaus, Jumat 15 Maret 2019.

Sejak awal peristiwa itu terungkap, keluarga dan sekolah memang menutup diri. Sebuah pesan beredar di grup percakapan di telepon genggam di sekolah itu yang isinya meminta orang tua murid dan sekolah tidak menyebarkan berita peristiwa tersebut. Alasannya, tak ada yang tak wajar.

Pesan disertai keterangan kronologis si siswi yang sebelumnya harus ditinggal ibunya ke luar kota untuk melayat. Siswi tersebut terpaksa tidak diajak karena akan mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS) dilanjut dengan Tryout UN.

Belakangan komunikasi Kepala Dinas Pendidikan kota setempat dengan keluarga juga mengungkap yang sama bahwa keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah. Sekolah dan orang tua murid diminta tidak berspekulasi mengenai sebab kematian siswi tersebut.

Sementara, penyelidikan awal polisi di lokasi menemukan bekas muntah. Kesaksian yang dikumpulkan, teredengar teriak korban dari dalam kamar mandi sekitar Pukul 13 WIB. Teriakan dua kali berupa kalimat yang sama, “Kenapa mamah ninggalin aku.”

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, mengungkapkan bahwa siswi itu memang dalam kondisi tidak enak badan atau sakit. Itu berdasarkan keterangan dari keluarga dan sekolah.

“Saya juga kurang tahu sakit apa, mungkin kecapean atau yang lain, saat mengikuti PTS dan TO di sekolah,” kata Thamrin

Ketika itu, lanjut Thamrin, siswi tersebut meminta izin kepada guru di kelas untuk buang air kecil. “Karena posisinya sendiri, mungkin dia jatuh di dalam kamar mandi atau bagaimana sehingga kondisinya lemas, kan bisa saja,” kata Thamrin menerangkan kemungkinan sebab kematian siswi SD di Depok.

 

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus