Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Program Magrib Mengaji Mulai Dilaksanakan di Kelurahan Ini

Program magrib mengaji dan subuh berjemaah merupakan program yang dilaksanakan pemerintah DKI Jakarta untuk menekan angka tawuran remaja.

10 Januari 2019 | 17.39 WIB

Mengaji di Pondok Lirboyo. TEMPO/Hari Tri Wasono
Perbesar
Mengaji di Pondok Lirboyo. TEMPO/Hari Tri Wasono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kelurahan Pondok Labu akan mulai menggelar program Magrib Mengaji malam ini, Kamis, 10 Januari 2019. Program tersebut sebelumnya digencarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada para lurah-lurah di ibu kota untuk menekan tingkat tawuran dan kenakalan remaja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Malam ini mulai akan dilaksanakan di Masjid Jami An Ni'mah Pondok Labu," kata Lurah Pondok Labu, Siti Fauziah, kepada Tempo, Kamis sore.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Program yang digelar perdana perdana di Pondok Labu tersebut rencananya bakal melibatkan camat, karang taruna kelurahan, guru-guru mengaji, dan masyarakat yang berkenan terlibat.

Fauziah menjelaskan program ini akan diawali dengan salat magrib bersama. Setelah itu, dilanjutkan dengan kajian keagamaan dan tadarus. Para peserta Magrib Mengaji juga akan menggelar salat isya berjemaah setelah mendengarkan pengajian dari para ustaz.

Wali Kota Jakarta Selatan Marullah mengatakan Magrib Mengaji telah menjadi program unggulan di Jakarta Selatan sejak pertengahan tahun lalu. "Bermula dari Agustus 2018, saat pendanaannya masih dari swadaya masyarakat," ujarnya saat dihubungi terpisah.

Mulai 2019, program Magrib Mengaji menjadi program pemerintah yang didanai oleh pemerintah. Menurut Marullah, pembiayaannya teranggar dalam pos anggaran pendapatan belanja daerah. Biaya yang akan digelontorkan untuk program itu senilai Rp 550 ribu per pertemuan.

Sejumlah remaja mengaji Alquran secara bersama-sama saat gelaran Nusantara Mengaji di Masjid Raya, Makassar, 8 Mei 2016. Kegiatan nusantara mengaji yang diikuti sejumlah santri madrasah, pondok pesantren, masjid dan majelis taklim se kota Makassar bertujuan untuk membiasakan mengaji sehingga dapat terus menghidupkan tradisi Khataman Alquran seperti yang dilakukan para ulama terdahulu. TEMPO/Fahmi Ali

Marullah merencanakan, setiap kelurahan akan merealisasikan Magrib Mengaji sebanyak empat kali dalam seminggu. Sepanjang 2019, 65 kelurahan di Jakarta Selatan akan melaksanakan program itu.

Program Magrib Mengaji dihelat untuk tujuan khusus. Salah satunya menciptakan kerukunan masyarakat. Selain kelurahan di Jakarta Selatan, program ini bakal digelar di semua kelurahan di Jakarta. Utamanya, daerah zona merah yang rawan kerusuhan serta kejahatan. Semisal, rawan narkoba.

Di Jakarta Selatan, Pemerintah DKI telah menganggarkan sekitar Rp 1,43 miliar untuk pembiayaan program tersebut di seluruh masjid di 65 kelurahan. Saat ini, sejumlah kelurahan di wilayahnya sudah mulai menggencarkan aktivitas itu.

Marullah mencatat Kelurahan Cilandak dan Jagakarsa menjadi percontohan. Sebab, dua kelurahan itu telah rutin menggelar Magrib Mengaji mulai Agustus 2018. Serangkaian dengan Magrib Mengaji, pemerintah juga menggelar Subuh Berjemaah.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus