Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Relawan Lingkungan Memulung 500 Kilogram Sampah di Pulau Damar

Relawan lingkungan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik dan Beach Clean Up memulung 500 kilogram sampah laut di Pulau Damar Besar, Kepulauan Seribu.

20 Juli 2019 | 12.04 WIB

Relawan lingkungan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik dan Beach Clean Up Jakarta memperkenalkan monster plastik di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Sabtu, 20 Juli 2019. Tempo/Lani Diana
Perbesar
Relawan lingkungan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik dan Beach Clean Up Jakarta memperkenalkan monster plastik di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Sabtu, 20 Juli 2019. Tempo/Lani Diana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Relawan lingkungan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik dan Beach Clean Up Jakarta memulung 500 kilogram sampah plastik saat melakukan pembersihan laut di Pulau Damar Besar, Kepulauan Seribu, pada 14 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Terkumpul 500 kilogram sampah plastik dalam waktu dua jam," kata Pendiri Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Tiza Mafira, di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Sabtu, 20 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tiza menuturkan, sampah plastik yang terkumpul terdiri dari kantong kresek hingga kemasan produk makan dan minuman. Dari 500 kilogram sampah itu, enam kilogram di antaranya digunakan untuk melapisi kerangka monster plastik setinggi empat meter.

Monster plastik adalah sebuah karya berbentuk ikan sungut ganda atau anglerfish. Dari pantuaan Tempo, beragam plastik menutupi kerangka instalasi itu. Tak hanya kantong plastik, ada juga kemasan makakanan dan kopi instan. "Relawan mencuci sampah ini lalu ditempel (ke Monster Plastik)," ucap Tiza.

Kegiatan bersih pulau ini rutin berjalan sejak dua tahun silam. Dalam setahun, Tiza berujar, relawan bisa membersihkan pulau dua sampai tiga kali. Mereka nerfokus menyapu sampah-sampah di Pulau Damar, karena tak berpenghuni. “Kami pernah mengumpulkan 800 kilogram sampah,” ujar Tirza.



Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus