Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan DKI berupaya membangun tempat pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF). Tempat pengolahan sampah modern itu yang akan mengubah ribuan ton sampah Jakarta menjadi listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rencana itu disampaikan Wagub DKI dalam kegiatan penghijauan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung di Balekambang, Jakarta Timur, Sabtu 12 Maret 2022. Kegiatan itu diadakan oleh Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI).
Menurut Riza Patria, masalah sampah masih menjadi isu utama di Jakarta karena setiap hari 7.800 ton sampah dibuang di Ibu Kota. "Kami berupaya membangun fasilitas pengelolaan sampah berskala besar seperti ITF dan yang berskala kecil,” kata Riza usai kegiatan penanaman pohon di DAS Ciliwung pada Sabtu siang.
Dengan dibangunnya ITF tersebut, Jakarta akan memiliki tempat pengelolaan sampah yang bersih dan berteknologi tinggi seperti di negara maju. "Mudah-mudahan dalam 3 atau 4 tahun ke depan kita sudah memiliki tempat pengelolaan sampah tersebut,” ujarnya.
ITF diklaim dapat mengatur semua jenis sampah mulai dari limbah plastik hingga besi organik. Menjelang ITF beroperasi, masyarakat diimbau agar mulai memilah sampah sehingga lebih efisien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proyek ITF ini adalah bagian dari Masterplan Pengelolaan Sampah DKI Jakarta tahun 2012-2032. Fasilitas itu akan dibangun di 4 lokasi berbeda, yaitu ITF Sunter, Marunda, Cakung, dan Duri Kosambi.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebut pembangunan ITF atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah itu dapat mengurangi sampah 80- 90 persen. Teknologi yang digunakan adalah Incinerator, Gasifikasi, Pyrolisis, dan Refuse Derived Fuel (RDF). Sampah akan melalui proses incineration atau dibakar pada suhu yang sangat tinggi, sekitar 1200 derajat Celcius.
ITF Sunter diperkirakan dapat menghasilkan 35 megawatt listrik dari 2.200 ton sampah setiap hari.
Fasilitas pengelolaan sampah itu awalnya diperkirakan bisa diuji coba dan dioperasikan pada 2021-2022. Target ITF tertunda hingga 2024 setelah perusahaan Fortum asal Finlandia mundur dari kerja sama tersebut.
Baca juga: Sarana Jaya Siapkan Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pengelolaan Sampah Jakarta