Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan memonitor dengan ketat hasil rotasi pejabat DKI yang mencapai 1.125 orang. Monitoring itu, kata Anies, akan disertai dengan evaluasi para pejabat.
"Kami akan lakukan evaluasi setiap 6 bulan dan evaluasi akan dilakukan pada mereka yang memegang posisi yang kemarin dilantik," ujar Anies di Cakung, Jakarta Timur, Selasa, 26 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies berharap para pejabat baru dapat melakukan pendekatan ke masyarakat dengan cara yang berbeda dari pejabat sebelumnya. Sehingga, kata Anies, pejabat baru dapat memunculkan inovasi dan trobosan di bidang yang baru mereka tempati.
Kemarin, Anies Baswedan merotasi besar-besaran pejabat di DKI, mulai dari eselon II - IV atau di jabatan lurah, camat, wakil wali kota, hingga kepala dinas. Anies mengatakan rotasi tersebut sebagai bagian dari penyegaran di instansi.
Anies mengatakan hampir tak ada instansi di Pemprov DKI yang terdampak dari rotasi itu. Ia berharap rotasi membuat para pejabat dapat belajar di tempat barunya.
Simak juga :
Cerita Pejabat DKI Setelah Jabatannya Diturunkan Anies Baswedan
"Sehingga tidak hanya bekerja di sektor-sektor, di tempat-tempat yang sama, tapi ada pengalaman baru," ujar Anies.
Sejumlah nama yang masuk rotasi pejabat DKI kali ini antara lain Ratiyono menjadi Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga. Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Arifin menempati jabatan baru sebagai Kepala Satpol PP. Posisi Arifin digantikan oleh Isnawa Adji yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI.