Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menerima total 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan virus Corona usai dua warga Indonesia positif tertular COVID-19.
"Sampai sekarang pasien dalam pemantauan sebanyak 21 orang, sepuluh pasien dalam pengawasan," ujar Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogaya dalam konferensi pers di Gedung Seruni lantai tiga RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu siang 4 Maret 2020.
RS Persahabatan belum mengetahui apakah ada pasien yang telah positif terinfeksi karena hasil tes PCR belum keluar. "Kami masih tunggu hasil dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI," kata Rita.
Menurut Rita, pasien terkait corona yang dirawat di RS Persahabatan dibagi menjadi dua, yaitu dalam pengawasan dan dalam pemantauan, sesuai gejala yang terlihat. Rumah sakit itu tidak menggunakan istilah suspect virus corona.
Pasien dalam pengawasan adalah pasien yang memiliki gejala infeksi virus corona seperti demam, batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan atau dari hasil observasi ada saluran nafas bawah yang terganggu serta terjadi kontak erat dengan penderita positif atau dari yang terjangkit.
Sementara orang dalam pemantauan biasanya memiliki gejala ringan seperti batuk, sakit tenggorokan, demam namun tidak ada kontak erat dengan penderita positif.
"Kami tidak menggunakan istilah suspect (terduga). Bedanya pasien dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan adalah kontak dengan pasien Corona dan gejala lebih berat," katanya.
Sebanyak 31 pasien terkait virus corona COVID-19 tersebut saat ini masih dalam observasi di ruang isolasi Gedung Pinere RS Persahabatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini