Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kondisi normal, payudara memiliki konsistensi yang lembut dan tidak keras. Akan tetapi, beberapa kondisi bisa menyebabkan payudara lebih padat, bisa terjadi sementara tapi bisa juga permanen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi ini tak selalu berbahaya, tapi tetap harus diwaspadai. Sebab, payudara meruapakan bagian tubuh penting bagi wanita yang sangat sensitif. Jadi, apa penyebab payudara mengeras?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kehamilan
Payudara yang membengkak atau terasa keras menjadi salah satu tanda awal kehamilan. Kondisi ini terjadi sekitar satu hingga dua minggu setelah pembuahan karena perubahan hormon kehamilan di dalam tubuh. Selain perubahan pada payudara, gejala awal kehamilan lain yang mungkin Anda alami, yaitu berhenti menstruasi, mengeluarkan bercak vagina, dan morning sickness.
2. Menjelang menstruasi
Hormon estrogen dan progesteron yang naik-turun jelang menstruasi dapat meningkatkan ukuran maupun jumlah saluran dan kelenjar payudara. Dua hormon tersebut juga menyebabkan payudara menahan lebih banyak cairan sehingga terasa lebih keras dan berat untuk sementara.
Selain terasa lebih keras, payudara juga mungkin terasa nyeri yang bisa menjalar ke ketiak. Perubahan ini berhubungan dengan siklus menstruasi ini biasanya memengaruhi kedua payudara.
3. Tumor
Tumor jinak pada payudara atau fibroadenoma mammae (FAM) memiliki konsistensi yang lebih padat dan ukuran yang membesar lama sehingga bisa membuat payudara keras. Kondisi ini ditandai dengan adanya benjolan padat yang mudah dipindahkan, keras atau kenyal, dan tanpa rasa sakit.
4. Kanker
Sebagian besar kanker payudara awalnya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, pada tahap lebih lanjut penyakit ini dapat menyebabkan gejala, termasuk benjolan di payudara yang terasa keras dan tidak nyeri. Tanda lainnya adalah keluarnya cairan atau darah dari putting, perubahan pada areola atau kulit di sekitar putting, payudara terasa hangat atau gatal, kulit payudara menebal atau memiliki tekstur yang menyerupai kulit jeruk.
5. Engorgement
Kondisi ini terjadi karena terlalu banyak ASI yang menumpuk di payudara dan tidak dikeluarkan. Engorgement dapat menyebabkan payudara keras, hangat, nyeri berdenyut, dan kemerahan. Anda juga bisa mengalami demam ringan.
6. Mastitis
Infeksi payudara atau mastitis bisa terjadi pada ibu menyusui ketika bakteri menginfeksi jaringan payudara melalui luka di puting atau tersumbatnya saluran air susu. Mastitis dapat menyebabkan payudara membengkak, keras, nyeri, kemerahan, dan timbulnya benjolan di payudara. Pada kasus yang parah, mastitis bisa menimbulkan abses atau timbunan nanah yang membuat payudara keras.
Selain mastitis, infeksi jamur juga dapat menyerang payudara. Kondisi ini dapat ditandai dengan nyeri payudara; puting yang bersisik, pecah-pecah, dan gatal.
SEHATQ