Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Setelah Sunda Empire, Muncul Kerajaan Warteg Bahagia di Depok

Kerajaan Warteg Bahagia dideklarasikan di Depok. Fenomena kerajaan ini muncul setelah Sunda Empire. Tapi mereka mengaku berbeda.

26 Januari 2020 | 11.01 WIB

Raja Warteg Bahagia, Agus Riyadi atau Raden Mas Bahagia, saat mendeklarasikan pendirian Kerajaan Warteg Bahagia, Sabtu 25 Januari 2020. TEMPO/ADE RIDWAN
Perbesar
Raja Warteg Bahagia, Agus Riyadi atau Raden Mas Bahagia, saat mendeklarasikan pendirian Kerajaan Warteg Bahagia, Sabtu 25 Januari 2020. TEMPO/ADE RIDWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Keraton Agung Sejagat di Kabupaten Purworejo dan Sunda Empire di Bandung, Kerajaan Warteg Bahagia muncul di wilayah Cimanggis, Kota Depok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Raja Warteg Bahagia, Agus Riyadi atau Raden Mas Bahagia mengatakan, berbeda dengan kerajaan yang belakangan bermunculan, pendirian kerajaan Warteg Bahagia ini sebagai upaya mendukung ekonomi kerakyatan pada tatanan masyarakat bawah hingga menengah atas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Jadi kerajaan warteg bahagia ini sengaja didirikan karena kita ingin mengangkat anak bangsa, dan mendukung ekonomi negara kita,” kata Agus saat deklarasi kerajaan itu, Sabtu 25 Januari 2020.

Agus mengatakan, kerajaan Warteg Bahagia memiliki tugas untuk memberdayakan dan memberikan kenyamanan untuk masa depan yang cerah bagi anak bangsa.

“Kita memberdayakan seluruh masyarakat dengan tingkat pendidikan tinggi hingga rendah agar mampu bersaing dengan bangsa lain,” kata Agus.

Agus pun mengatakan, konsep kerajaan warteg bahagia diyakini tidak bertolak belakang dengan konsep dan sejarah NKRI, namun justru memperkuat negara khususnya pada bidang ekonomi.

“Visi yang dibawa kerajaan ini adalah menjadikan merek kuliner lokal Indonesia menjadi tuan rumah di negerinya sendiri,” kata Agus.

Agus mengatakan, kerajaan warteg bahagia dijalankan oleh seorang raja dibantu dengan kabinet mulai dari temenggung hingga menteri-menteri teknis.

“Di kerajaan kami ada menteri komunikasi, menteri pemberdayaan laki-laki dan menteri operasional ditambah satu orang tumenggung,” kata Agus.

Sementara itu, Menteri Komunikasi Kerajaan Warteg Bahagia, Ahmad Dwi Saputro mengatakan, kerajaan ini berdiri atas dasar keprihatinan dengan banyaknya bermunculan kerajaan yang mengangkat isu tentang kebangsaan.

“Kerajaan kami mengangkat isu pemberdayaan ekonomi dan bagaimana menjadi bangsa mandiri di bidang kuliner,” kata Ahmad.

Ahmad mengatakan, saat ini warteg dipandang sebagai ekonomi paling bawah dan kalah bersaing dengan kuliner asing yang terus menjamur.

“Kuliner Indonesia sudah dijajah oleh merek asing, dimana bahkan warteg sebagai ekonomi paling bawah semakin tidak berdaya dan tidak diberdayakan,” kata Ahmad.

Ahmad berharap, dengan berdirinya kerajaan ini, kuliner Indonesia semakin maju dan mampu bersaing dengan kuliner dunia.

“Kami mengajak insan kuliner Indonesia terutama pengusaha warteg untuk bersatu padu dalam satu kerajaan, yaitu kerajaan warteg bahagia,” kata Ahmad.

 

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus