Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PKB-PPP DPRD DKI Jakarta Hasbiallah menyatakan, partainya belum menentukan sikap soal lanjutan interpelasi Formula E. Menurut dia, sikap Fraksi PKB-PPP tak akan sama dan bergantung pada hasil laporan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kan enggak bisa (sikap fraksi) kayak kemarin juga, harus lihat perkembangan. Formula E nya jalan enggak, sekarang sudah sampai di mana," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 9 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rapat paripurna interpelasi pertama berhasil digelar pada Selasa, 28 September 2021. Namun, rapat tak membuahkan hasil lantaran peserta yang hadir tak memenuhi syarat kuorum. Untuk itu, rapat ditunda hingga kini.
Politikus PKB-PPP juga absen menghadiri rapat interpelasi tersebut.
Belakangan ini PDIP dan PSI mewacanakan akan melanjutkan interpelasi Formula E. Wacana ini digaungkan pasca Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI mengumumkan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi tak melanggar tata tertib dan kode etik dewan.
Hasbiallah memperkirakan bakal lebih banyak anggota dewan yang menghadiri lanjutan rapat paripurna interpelasi Formula E. Sebab, hingga kini, dewan tak mendapat laporan langsung dari PT Jakpro soal progres pelaksanaan Formula E.
PKB sendiri, tutur dia, perlu mengetahui perkembangan balap mobil listrik internasional itu di Ibu Kota. "Dewan tidak tahu kerjaannya sampai di mana. Jakpro ini merasa hebat atau merasa apa," ujar dia.
Prasetyo sebelumnya dilaporkan ke BK sehubungan dengan pelaksanaan rapat paripurna interpelasi pada 28 September 2021. Sebab, hanya Prasetyo, pimpinan dewan yang menandatangani surat undangan rapat tersebut.
Sementara empat wakilnya tak membubuhkan tanda tangan dengan alasan penetapan jadwal interpelasi saat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD mendadak. Enam fraksi penolak interpelasi Formula E lantas melaporkan politikus PDIP itu ke BK.