Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta menyiapkan akses halte Transjakarta yang terintegrasi dengan stasiun kereta moda raya terpadu atau MRT. Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan integrasi di stasiun MRT ASEAN atau Sisingamangaraja ditargetkan rampung tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Transjakarta mengajak partisipasi publik dengan menggelar sayembara desain integrasi antara Stasiun ASEAN dan halte CSW di koridor 13. "Besok saya akan melakukan penjurian sayembara untuk halte Asean dan CSW Asean," kata Agung di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 25 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, baru Stasiun MRT Bundaran HI dan Lebak Bulus yang terintegrasi dengan halte Transjakarta. Pintu masuk ke halte terletak di dalam stasiun Bundaran HI. Dengan begitu, penumpang tinggal naik turun halte dan stasiun menggunakan tangga.
Sementara di Lebak Bulus, penumpang perlu berjalan kaki ke luar stasiun MRT untuk menjangkau tangga halte Transjakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan seluruh stasiun kereta bawah tanah itu harus terhubung dengan halte Transjakarta. "Pengintegrasian akan dilakukan bertahap," kata Anies.
Anies sebelumnya ingin agar pelbagai jenis moda transportasi di Ibu Kota saling terintegrasi. Transportasi yang dimaksud, seperti bus Transjakarta, bus sedang, kereta MRT dan LRT, serta angkutan kota (angkot).
Karena itu, Anies meluncurkan Jak Lingko sebagai nama baru sistem transportasi terintegrasi di Jakarta. Jak Lingko merupakan rebranding dari OK Otrip.
Pembangunan MRT fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI baru saja diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Ahad, 24 Maret 2019. Pembangunan fase 2 Bundaran HI-Kota direncanakan berjalan awal April ini. Anies menyebut desain awal MRT fase 2 bakal terintegrasi dengan seluruh transportasi publik.