Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sudah Olahraga saat Puasa Tubuh Tetap Lemas, Melanie Putria Bagikan 3 Tips Ini

Menurut Melanie Putria jika sudah olahraga tubuh masih tetap lemas, hal yang harus diperhatikan adalah pilihan nutrisi dan waktu tidur saat puasa

22 April 2021 | 07.08 WIB

Melanie Putria memberikan tips agar tak lemas saat puasa. (Tangkapan layar vlog Youtube.com/Fit with Mel by Melanie Putria)
Perbesar
Melanie Putria memberikan tips agar tak lemas saat puasa. (Tangkapan layar vlog Youtube.com/Fit with Mel by Melanie Putria)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga saat puasa Ramadan dianjurkan untuk membantu tubuh tetap sehat dan bugar. Pilih jenis olahraga yang intensitasnya ringan hingga sedang dan temukan waktu yang tepat untuk melakukannya. Namun jika sudah olahraga tubuh masih tetap lemas, menurut Melanie Putria hal yang harus diperhatikan adalah pilihan nutrisi dan waktu tidur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam vlog Fit with Mel by Melanie Putria, Rabu 21 April 2021, Melanie Putria membagikan tips agar tidak lemas saat puasa Ramadan, dari asupan nutrisi, hidrasi dan jam tidur. Asupan kalori saat puasa dan tidak puasa tidak ada perbedaan. Hanya saja ada pergeseran waktu pola makan dan minum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Ini berpengaruh pada kinerja pencernaan dan mempengaruhi kondisi tubuh saat olahraga, ada potensi terjadi dehdirasi, sehingga memicu gangguan fokus dan kostenstasi,” ujarnya.

Dia melanjutkan strategi yang bisa dilakukan adalah dengan mengoptimalkan asupan nutrisi saat sahur dan berbuka puasa. Misalnya saat sahur penuhi dengan asupan karbohidrat kompleks seperti beras merah, beras hitam, oat atau roti gandum. Makanan berserat tinggi supaya tidak mudah lapar, seperti kentang, kurma, dan buah-buaha yang memiliki kadar air tinggi. Selain itu makanan mengandung protein seperti keju, yogurt, ikan omega 3 dan dan yang bisa menambah energi lebih saat puasa.

Sedangkan saat berbuka puasa, mulailah dengan kurma. “Selain sunah rasul kurma juga baik untuk meningkatkan kadar gula darah sebagai pembuka puasa, setelah itu kalau mau olahagra makan ringan yang gampang dicerna seperti sup hangat, baru setelah olahraga makan besar, yang mengandung protein vitamin dan mineral,” lanjut Putri Indonesia 2002 itu dan mengingatkan untuk tidak berlebihan mengkonsumsi makanan atau minuman manis.  

Selain nutrisi, penting juga untuk memperhatikan agar mencegah dehidrasi saat puasa. Saat tubuh dehidrasi bisa menurunkan kinerja tubuh menjadi lelah, lesu, kurang konsentrasi dan fokus sampai muncul gejala berat. Melanie mencontohkan caranya memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum 8-12 gelas air dari buka puasa sampai sahur. “Kalau aku bangun tidur 1 gelas, saat sahur 2 gelas, pas buka pausa 2 gelas, 4-5 gelas dicicil cari buka puasa sampai sebelum sahur,” kata ibu satu anak ini.

Dan yang tak kalah pentingnya dari nutrisi dan hidrasi adalah mengelola jam tidur. Apalagi di bulan Ramadan banyak perubahan dari jam biologis, waktu makan, jam tidur dan aktivitas. “Ini memberikan dampak pada kinerja hormon dalam tubuh, karena itu kita harus bisa mengatur jam tidur, coba deh buat kebiasaan waktu tidur sleep wake circle kamu sampai memenuhi kebutuhan kamu saat Ramadan,” ujar Melanie. “Jadi jangan begadang perbanyak ibadah saja, jangan begadang nonton drakor atau main game, saatnya kita fokus ibadah tambahin porsi olahraga supaya maksimal.”

Melani Putria menambahkan olahraga selama bulan Ramadan tetap bisa dilakukan dengan memilh jenis olahraga yang sesuai kondisi tubuh, jam tidur, asupan makanan saat buka puasa dan sahur serta waktu yang tepat melakukan olrahaga.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus