Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ayah Sultan Rif'at Alfatih, Fatih F. H., menagih tanggung jawab perusahaan pemilik kabel optik di kawasan Jakarta Selatan yang membuat anaknya kini menderita. Fatih menyebut belum menerima ganti rugi apapun untuk membiayai Sultan yang tak kunjung pulih pasca terjerat kabel optik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Belum ada satu rupiah pun. Yang ada malah ngerepotin saya, minta ini, minta itu, minta rekam medis, perawatan, minta estimasi motornya rusak apa aja," kata dia saat dihubungi, Minggu, 30 Juli 2023. "Tapi cuma minta doang, enggak pernah ngasih apa-apa."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Sultan terjerat kabel fiber optik di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023. Insiden itu terjadi saat Sultan dan tiga temannya sedang dalam perjalanan mengendarai motor pada malam hari.
Singkat cerita, kabel optik menjuntai tak keruan di kawasan Jakarta Selatan itu. Hingga akhirnya, kabel ini tersangkut di salah satu mobil, persis depan Sultan. Kabel itu tiba-tiba terlepas dan mengenai leher Sultan.
Mahasiswa Universitas Brawijaya tersebut kesakitan dan saat itu juga berdarah. Kejadian ini mengakibatkan Sultan menderita 24 jam, tak bisa berbicara, hingga sulit bernapas.
"Itu yang saya sampaikan berkali-kali ke provider itu, tapi diabaikan. Enggak ngerti lah," ujar Fatih.
Fatih menyebut total sudah ada tiga perwakilan perusahaan yang mendatangi rumahnya pada 6 Juni 2023. Orang-orang itu mengakui bahwa kabel optik yang menjerat Sultan adalah milik perusahaan tempat mereka bekerja.
Mereka sempat berjanji akan bertanggung jawab atas kecelakaan ini. Sayangnya, hingga kini, tidak ada kejelasan meski Fatih telah menagih tanggung jawab perusahaan. Manajemen perusahaan juga tak menemui Fatih dan korban berusia 20 tahun itu secara langsung, tapi menunjuk pengacara.
Fatih juga belum mau membuat laporan polisi. Dia tak ingin masalah ini berlarut-larut akibat harus menunggu proses hukum rampung. "Buat saya yang penting kekeluargaan tidak bertele-tele. Jangan libatkan pihak lain, yang penting anak saya cepat diobatin," tuturnya.
"Saya berani begini karena melihat anak saya. Saya bilang 'Ayah yang ganti, nak. Ayah akan hadapi semua'," katanya.
Tempo telah berupaya menghubungi pengacara perusahaan yang harus bertanggung jawab atas insiden kabel optik ini. Akan tetapi, hingga berita ini ditulis, pengacara belum merespons pertanyaan Tempo.