Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penanaman secara simbolis 100 rubu batang tanaman Bougenville di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Ahad pagi, 18 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah ini dilakukan untuk menekan polusi udara. "Boungenville adalah tanaman dengan daya serap polutan tinggi, ini cocok untuk kawasan Jalan Sudirman yang dilalui banyak kendaraan," ujar Anies di kawasan GBK, Jakarta Selatan, Ahad, 18 Agustus 2019.
Selain itu, kata Anies, ini juga langkah untuk membuat Jakarta lebih hijau dan indah. Program tersebut bukan hanya dari pemerintah DKI, namun juga melibatkan masyarakat dan komunitas.
Kualitas udara Jakarta pada Ahad pagi ini, 18 Agustus 2019, pukul 08.10 WIB menjadi yang paling buruk atau tidak sehat dibandingkan kota besar negara-negara lain.
Kualitas udara di Ibu Kota pagi ini tercatat di angka 160 atau dengan parameter PM2.5 konsentrasi 72,5 ug/m3 berdasarkan US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara.
Berdasarkan data dari laman resmi AirVisual, kualitas udara di wilayah Jakarta mengalahkan Krasnoyarsk (Rusia), Chengdu dan Hangzhou (Cina), dan Hanoi (Vietnam).
Anies berharap masyarakat nantinya ikut terlibat untuk merawat tanaman tersebut, agar bisa dinikmati untuk generasi seterusnya. "Maka nanti tolong masyarakat ikut merawat," ujarnya.
Kepala Dinas Kehutanan Suzi Marsitawati menyebutkan tanaman Bougenville memiliki nilai serapan polutan 44,55 ug/gram. Menurut dia, program ini juga sebagai tindak lanjut dari Instruksi Gubernur DKI nomor 66 tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Setelah ini, kata dia, seluruh kantor wali kota dan 100 sekolah akan menanam tanaman Bougenville. “Semoga program ini bisa menciptakan kualitas udara Jakarta lebih baik,” ujar Suzi.