Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Warga Membeludak, MRT Buka Pintu Alternatif Stasiun Bundaran HI

Penumpang yang membeludak membuat PT MRT Jakarta terpaksa membuka pintu alternatif khusus Stasiun MRT Bundaran HI di samping Kedubes Jepang.

31 Maret 2019 | 14.37 WIB

Seorang anak terdesak d ikerumunan calon penumpang kereta MRT di di pintu masuk Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta,Tempo/Adam Prireza
Perbesar
Seorang anak terdesak d ikerumunan calon penumpang kereta MRT di di pintu masuk Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta,Tempo/Adam Prireza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Kamaluddin mengatakan pihaknya terpaksa membuka pintu alternatif khusus Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia di samping Kedutaan Besar Jepang, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad, 31 Maret 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Langkah buka-tutup itu dilakukan secara berkala, karena calon penumpang MRT stasiun di bawah tanah itu dipenuhi masyarakat yang ingin mencoba MRT pada hari terakhir tarif gratis. “Untuk menjamin keselamatan masuk dan keluar penumpang dari Stasiun Bundaran HI yang saat ini sedang penuh,” ucap Kamaluddin lewat pesan singkat, Ahad, 31 Maret 2019.

Pintu alternatif tersebut dibuka selama 15 menit. “Silakan penumpang yang mengantre lama bisa arahkan ke sana,” kata Kamaluddin. “Sekarang sedang dibukakan entrance sisi utara. Entrance lainnya menyusul,” ujar dia.

Sebelumnya, antrean ratusan masyarakat mengular di tiga pintu masuk Stasiun Bundaran HI. Begitu pintu dibuka, masyarakan berbondong-bondong berebut masuk ke dalam. Menurut pantauan Tempo, terjadi dorong-mendorongan antara calon penumpang MRT di pintu masuk Stasiun MRT Bundaran HI yang berada di depan gedung Pertamina Lubricants.

Beberapa calon penumpang mengeluhkan lamanya pintu stasiun MRT Bundaran HI dibuka. Sebagian dari mereka bahkan sudah menunggu sejak pukul 10.00 WIB. Setelah sekitar lima menit dibuka, pintu stasiun kembali ditutup. Masyarakat pun kembali menunggu.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar pada Jumat lalu berjanji mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk yang ada di kantor pusat, untuk turun ke lapangan akhir pekan ini.

PT MRT mengantisipasi lonjakan penumpang di dua hari terakhir masa pengoperasian gratis sebelum moda transportasi itu beroperasi komersil. Perkiraan bakal terjadi ledakan penumpang, kata William, berdasarkan hasil evaluasi MRT Jakarta selama empat hari pasca peresmian oleh Presiden Joko Widodo, Ahad, 24 Maret 2019.  Sehari setelah peresmian itu, jumlah penumpang sebanyak 44 ribu orang. Hari kedua setelah peresmian melonjak mencapai 95 ribu penumpang.

Lantas Rabu, 27 Maret, mencapai 92 ribu penumpang, dan Kamis, 28 Maret 2019, total penumpang mencapai 99 ribu orang. William memperkirakan jumlah penumpang MRT bakal tembus hingga 130 ribu orang per hari, atau dua kali lipat dari target penumpang harian, pada akhir pekan ini.

Angka 130 ribu itu juga sebenarnya target pada tahun kedua pengoperasian MRT Jakarta. "Sabtu-Minggu akan kami kawal dan karyawan di kantor pusat turun semuanya untuk membantu mengedukasi warga yang akan naik MRT," kata William pada Jumat, 29 Maret 2019.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus