Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar meninggalnya wartawan BBC Indonesia Ging Ginanjar, 55 tahun, dibenarkan sahabatnya, Andi Budiman. "Telah meninggal dengan tenang Ging Ginanjar, jurnalis BBC Indonesia dan pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI)," kata Andi Budiman dalam keterangan tertulis, Ahad, 20 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenazah Ging Ginanjar saat ini disemayamkan rumah duka RS Siloam Semanggi, Jakarta Pusat. Setelah sebelumnya Ging sempat dilarikan ke Women & Children's Hospital Dhia Jalan Cendrawasih No 90, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pihak rumah sakit sudah mengkonfirmasi keberadaan jenazah atas nama Ging Ginanjar saat dihubungi Tempo.
Sahabat Ging Ginanjar lainnya, Hawe Setiawan, mengatakan, Ging Ginanjar wafat pada petang ini. Informasi terakhir menyebut jenazah akan disemayamkan di RS Siloam Semanggi sampai Selasa 22 Januari 2019, baru dibawa ke Bandung, Jawa Barat, untuk dikebumikan di sana.
Almarhum Ging Ginanjar dikenal luas dalam arena perjuangan merebut kebebasan pers di Indonesia, sejak dekade 1990an. Dia termasuk pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang sempat diburu rezim Orde Baru akibat aktivitasnya mengelola media terbitan AJI bernama 'Suara Independen'.
Aktivitasnya memperjuangkan kebebasan pers sempat membuatnya diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 20 Mei 1998, tepat sehari sebelum Presiden Soeharto mengundurkan diri. Dia berperan penting dalam berbagai gerakan anti Orde Baru pada masa itu.
Di kalangan sahabat dan kawan dekatnya, Ging dikenal sebagai sosok yang humoris dan berpengetahuan luas. Dia juga getol mendorong perjuangan kesetaraan dan keadilan gender di media dan di kalangan jurnalis. Ging merupakan salahsatu motor lokakarya jurnalisme sadar gender yang digagas AJI Indonesia.