Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Apple pertama mengenalkan iPhone, raksasa teknologi berlogo buah itu memakai Google sebagai mesin pencari default pada penjelajah web Safari milik Apple.
Baca: 20 Tahun Google, Ini 8 Fakta Menarik yang Wajib Anda Tahu
Baca: Google Pembarui Layanan, Ganti Nama Feed Jadi Discover
Baca: Mau Tidak Terlacak Google? Ikuti 4 Langkah Berikut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, analis Goldman Sachs, Rod Hall, mengklaim bahwa Google membayar Apple sebanyak US$ 9 miliar (Rp 135 triliun) pada 2018 untuk menjaga mesin pencarinya tetap default di penjelajah Safari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sepertinya Google membayar untuk hak istimewa itu, ya, itu cerita yang menarik. Satu-satunya angka resmi yang kami lihat berasal dari dokumen pengadilan 2014 yang mengungkapkan bahwa Google membayar Apple US$ 1 miliar per tahun untuk status mesin pencari," ujar Hall, seperti dilansir laman BGR akhir pekan lalu, 28 September 2018.
Setelah itu, analis itu mengklaim bahwa biaya tahunan telah melonjak jauh, dengan laporan tahun lalu menyampaikan bahwa Google membayar Apple sebesar US$ 3 miliar. Dan sekarang diklaim bahwa Google mungkin membayar Apple sebanyak US$ 9 miliar pada 2018 untuk menjaga mesin pencarinya.
Menurut laman Business Insider kedua perusahaan teknologi yang berkantor pusat di California, Amerika, membisu terkait masalah tersebut. Hall mengklaim bahwa biaya tahunan yang dibayarkan Google kepada Apple meningkat karena peningkatan jumlah pencarian Google yang berasal dari Siri.
"Ke depannya Google dapat membayar Apple sebanyak US$ 12 miliar (Rp 180 triliun) pada 2019 untuk menjadikan Google sebagai opsi pencarian," lanjut Hall.
Angka yang disebutkan Hall sangat tinggi. Namun, hubungan antara Apple dan Google dalam hal tersebut sama-sama menguntungkan. Dari perspektif Apple, mereka mendapatkan uang tanpa melakukan apa-apa. Sementara Google, menikmati penempatan utama di antara pengguna iPhone dan iPad yang rata-rata didambakan para pengiklan.
Google tidak diragukan menjadi lagi mesin pencari dominan mengalahkan Microsoft Bing pada 2009. Meskipun terdapat persaingan dengan mesin pencari lain selama beberapa tahun terakhir, tidak dapat disangkal bahwa Google masih menjadi mesin pencari terbaik.
Simak artikel menarik lainnya tentang Google dan Apple hanya di kanal Tekno Tempo.co
BGR | BUSINESS INSIDER