Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Historiografi Kolonial di Indonesia: Pengertian, Asal-usul, dan Contohnya

Mengenal historiografi kolonial, yaitu karya sejarah yang lebih menekankan pada peran Belanda sebagai subjek utama.

5 Desember 2024 | 17.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seniman dari kelompok Reenactor Bangor melakukan gladi pementasan lakon "Pusaka Indonesia" di halamam Museum Perumusan Naskah Proklamsi, Jakarta Pusat, Sebtu 10 Agustus 2024. Gladi yang menceritakan perjalanan sejarah mengenai Detik-detik Proklamasi dan fragmen masa Kolonial Belanda dan pendudukan Jepang itu nantinya akan dipentaskan menyambut HUT ke-79 Kemerdekaan RI pada Jumat (16/8) mendatang. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Historiografi kolonial merupakan salah satu karya sejarah yang menjelaskan perkembangan dari latar belakang bangsa Indonesia sebelum meraih kemerdekaan. Historiografi kolonial turut memperkuat proses naturalisasi historiografi Indonesia dari hal-hal yang berkaitan dengan supranatural menuju hal-hal rasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir repository.uinbanten.ac.id, historiografi kolonial banyak mengandung data yang diperlukan dalam historiografi Indonesia, meskipun harus diteliti lebih lanjut melalui metode ilmiah. Lantas, apa itu historiografi kolonial? 

Pengertian Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial merupakan catatan sejarah yang ditulis pada masa kekuasaan kolonial di Indonesia, yaitu sejak zaman VOC hingga pemerintahan Hindia Belanda yang berakhir saat tentara Jepang datang. Melalui historiografi kolonial, orang barat ditempatkan sebagai pelaku atau pemeran utama dalam cerita sejarah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Historiografi kolonial juga memposisikan orang-orang Belanda di Indonesia sebagai pusat cerita sejarah, sehingga muncul istilah Nederland Sentrisme atau Belanda Sentrisme. Menurut sejarawan Belanda, J.C. Van Leur, subjek dalam historiografi kolonial di Indonesia adalah orang-orang Belanda. 

Kemudian, menurut ejournal.uinib.ac.id, historiografi kolonial lebih menonjolkan peranan Belanda dan memberi tekanan pada sisi politik, ekonomi, dan institusional. Sejarah perang kolonial tersebut menguraikan berbagai operasi militer secara mendetail, tetapi bangsa Indonesia hanya dianggap sebagai objek. 

Historiografi kolonial ternyata memiliki tradisi yang cukup panjang, salah satunya muncul sebagai mata kuliah koloniale Geschiedenis yang diajarkan di Universitas Utrecht. Dalam mata kuliah tersebut, pembahasan difokuskan kepada peranan bangsa Belanda di negeri yang dijajah, termasuk Indonesia. 

Asal-usul Historiografi Kolonial

Mengutip lmsspada.kemdikbud.go.id, penulisan historiografi kolonial berkembang sejak abad 17 Masehi hingga masa pemerintahan Hindia Belanda pada abad ke-20. Jenis historiografi tersebut berkonsentrasi pada kehidupan masyarakat Eropa Belanda di Hindia Belanda, di mana penulisnya mempunyai budaya mencatat dan menyimpan arsip dengan baik. 

Historiografi kolonial lebih banyak didominasi oleh catatan sejarah yang dilakukan oleh para ahli Belanda, tetapi banyak di antara penulisnya yang tidak pernah melihat dan berkunjung ke Indonesia. Referensi penulisannya terutama diambil dari arsip-arsip negara, baik arsip kerajaan di Belanda maupun di Batavia, sedangkan arsip dari Indonesia bisa dibilang sangat sedikit. 

Historiografi kolonial lebih tepat dianggap sebagai sejarah Hindia Belanda, mengingat fokus utama dan sudut pandangnya cenderung sepihak. Adapun usaha untuk meraih keadilan yang dilakukan bangsa Indonesia cenderung dinilai sebagai pemberontakan. 

Ciri-Ciri Historiografi Kolonial

Berikut ciri-ciri historiografi kolonial:

-   Bersifat diskriminatif atau membedakan, di mana bangsa Belanda dianggap serba mulia dan terhormat, sedangkan orang-orang pribumi atau Indonesia diabaikan dan hanya disebut sebagai alat untuk kepentingan Belanda.

-   Bersifat Eropa sentris dan berkonsentrasi pada Belanda, di mana isinya diuraikan secara panjang dan lebar, yang merupakan kegiatan bangsa Eropa, terutama Belanda, pemerintahan kolonial, dan kegiatan para pegawai kompeni atau orang-orang berkulit putih.

-   Menganggap Hindia Timur atau Indonesia belum memiliki sejarah sebelum kedatangan orang-orang Eropa atau Belanda.

-   Bentuk goresan pena berupa laporan-laporan, serah jabatan, atau laporan spesifik pada pemerintah pusat di Batavia terkait kekuasaan dan perluasan daerah yang bersangkutan.

-   Selain itu, historiografi kolonial umumnya dilengkapi dengan data statistik dan pemetaan ilustrasi suatu wilayah. 

Contoh Historiografi Kolonial di Indonesia

Adapun contoh karya historiografi kolonial di Indonesia sebagai berikut:

-   History of Java karya Raffles.

-   Geschiedenis van Indonesia (Sejarah Indonesia) karya H.J. de Graaf.

-   Geschiedenis van Nederlandsch Indië (Sejarah Hindia Belanda) dalam enam jilid yang diterbitkan secara bertahap pada 1938, 1939, dan 1940 karya F.W. Stapel.

-   Geschiedenis van den Indischen Archipel (Sejarah Nusantara) karya B.H.M. Viekke.

-   Schets eener economische Geschiedenis van Nederlands-Indie (Sejarah Ekonomi Hindia Belanda) karya G. Gonggrijp.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus