Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pengertian Historiografi Kolonial, Ciri-ciri, dan Contohnya

Historiografi kolonial adalah cara penulisan sejarah yang berkembang pada masa penjajahan dan biasanya ditulis untuk kepentingan pemerintah kolonial.

5 Desember 2024 | 21.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Salah satu sudut Kotabaru Yogyakarta di masa kolonial. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Historiografi adalah cara untuk merekonstruksi suatu gambaran masa lampau berdasarkan data yang telah diperoleh yang didahului dengan penelitian. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Historiografi terbagi menjadi tiga jenis yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi nasional modern. Berikut adalah pengertian historiografi kolonial, ciri-ciri dan contohnya.

Pengertian Historiografi Kolonial

Menurut Sugeng Pribadi dalam bukunya Historiografi Indonesia, historiografi kolonial adalah karya sejarah yang ditulis pada masa pemerintahan kolonial berkuasa di Nusantara Indonesia, yaitu sejak zaman VOC sampai masa pemerintahan Hindia Belanda yang berakhir ketika tentara pendudukan Jepang datang ke Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Historiografi kolonial merupakan sejarah warisan para penjajah karena penulisannya menempatkan orang barat sebagai pelaku atau pemeran utama. Hal ini dilakukan dilakukan untuk kepentingan kolonial. Selain itu, kata-kata yang digunakan sangat merugikan bangsa Indonesia, misalnya menyebut perlawanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dengan kata pemberontak.

Fokus utama historiografi kolonial adalah kehidupan warga Belanda di Indonesia (Hindia Belanda, sebutan Indonesia masa penjajahan Belanda) misalnya aktivitas-aktivitas warga Belanda, pemerintahan kolonial, pegawai kompeni dan kegiatan para gubernur jenderal dalam menjalankan tugasnya di Hindia Belanda. Karena fokusnya adalah kepentingan Belanda, maka tulisan sejarah disusun menurut penafsiran dan pandangan Belanda.

Ciri-Ciri Historiografi Kolonial

Mengutip modul Ciri-Ciri Historiografi Tradisional, Kolonial Dan Modern Sejarah Kelas X karya Hasnawati, beberapa ciri-ciri historiografi kolonial adalah sebagai berikut:

  1. Memuat kisah tentang sejarah kehadiran bangsa Belanda di wilayah Hindia Timur (sekarang Indonesia). 
  2. Dilengkapi dengan unsur mitologis. 
  3. Menggunakan sumber yang berasal dari pemerintah Belanda, baik di negeri asal maupun di wilayah koloninya. 
  4. Cenderung diskriminatif, menonjolkan keunggulan bangsa Belanda yang dianggap mulia dan terhormat, sementara penduduk pribumi (Indonesia) hanya dipandang sebagai alat untuk kepentingan Belanda. 
  5. Bersifat Eropa-sentris dan berfokus pada Belanda, dengan penjelasan mendalam mengenai aktivitas bangsa Eropa (khususnya Belanda), pemerintahan kolonial, dan kegiatan pegawai VOC (kompeni) yang mayoritas berkulit putih. 
  6. Menganggap bahwa wilayah Hindia Timur (Indonesia) tidak memiliki sejarah sebelum kedatangan bangsa Eropa atau Belanda. 
  7. Berbentuk tulisan berupa laporan, seperti memori serah terima jabatan atau laporan khusus kepada pemerintah pusat di Batavia terkait kekuasaan dan perluasan wilayah oleh pejabat tertentu.  Biasanya dilengkapi dengan data statistik dan pemetaan gambaran suatu  daerah.
  8. Isinya berupa sejarah politik dan tokoh-tokoh besar

Kelebihan Historiografi Kolonial

Walaupun sering dikritik karena bias terhadap kepentingan penjajah, historiografi kolonial memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah beberapa kelebihannya:

  • Historiografi kolonial memberikan penguatan proses naturalisasi historiografi Indonesia.
  • Menggambarkan fakta dan kejadian-kejadian di Indonesia masa Hindia Belanda, meskipun yang dominan adalah kepentingan Belanda.
  • Indonesia diperkaya dengan literatur historiografi yang dihasilkan kolonial Belanda.

Kelemahan Historiografi Kolonial

Selain itu, historiografi kolonial juga memiliki kelemahan. Berikut diantaranya:

  • Hanya membahas aktivitas kolonial Belanda, sangat sedikit membahas kaum pribumi (orang Indonesia).
  • Umumnya isi karya historiografi menyesuaikan dengan penafsiran pihak Belanda, sehingga semua yang mereka lakukan semasa penjajahan Belanda adalah hal benar menurut Belanda.
  • Sangat sedikit membahas tentang proses jatuhnya kekuasaan Belanda.

Contoh Historiografi Kolonial

Beberapa contoh karya historiografi kolonial antara lain :

  1. Reizen (Catatan Perjalanan) yang ditulis mulai tahun 1600-an oleh Nicholaus de Graff.
  2. Geschiedenis van Nederlands-Indie (Sejarah Hindia Belanda), terdiri dari 6 jilid yang diterbitkan secara bertahap pada tahun 1938, 1939, dan 1940. Editor utama dari buku ini adalah Dr. F.W. Stapel.
  3. Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indie (Kondisi Ekonomi Hindia Belanda) karya G. Gonggrijp.
  4. Geschiedenis van den Indischen Archipel (Sejarah kepulauan Hindia) karya B.H.M. Vlekke.
  5. Geschiedenis van Indonesie (Sejarah Indonesia) karya H. J. de Graaf.
  6. History of Java (Sejarah Jawa (1817) karya Thomas S. Raffles

Pilihan Editor: Pengertian Sejarah Sebagai Seni, Unsur, dan Contohnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus