Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Industri Game Senilai Rp 12 Triliun, Pengembang Lokal Hanya Nikmati 2 Persen

Dua hipotesisnya, game tidak berkualitas sehingga orang-orang tidak ingin membeli atau masyarakat Indonesia belum teredukasi tentanggame lokal.

3 Agustus 2021 | 10.03 WIB

Situs game lokal Mainkan.com
Perbesar
Situs game lokal Mainkan.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sekitar 43,7 juta user gaming di Indonesia dengan revenue atau pendapatan mencapai US$ 879,7 juta atau Rp 12 triliun. Namun, pendapatan yang masuk ke pengembang game lokal kurang dari dua persennya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya, mengungkap perkembangan industri gaming di Indonesia terkini. “Kita perlu meningkatkan peran serta game lokal kita,” ujar dia dalam acara virtual pembukaan  kampanye Baparekraf Game Prime 2021 Online, Senin, 2 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kemenparekraf menggelar Baparekraf Game Prime 2021 Online berkolaborasi dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan GGWP.ID. Acara yang mengusung tema #MainGameLokal itu diharapkan menjadi wadah bagi para pegiat industri game, 2-8 Agustus 2021. "Saya berharap Baparekraf Game Prime 2021 bisa lebih meningkatkan industri game di Indonesia,” tutur Nia.

Saat ini, dia menambahkan, kementerian baru bisa mempromosikan game yang dimainkan di PC. Nia mencatat ada 209 judul game PC itu yang merupakan karya pengembang lokal. “Kami ingin memasarkan dan memberikan potongan harga sampai Rp 100 ribu untuk setiap pembelian game lokal,” kata Nia.

Selain itu, Nia juga mengajak seluruh sektor pengembang permainan tetap positif dan optimistis menghadapi kondisi dinamis yang terjadi, di tengah pandemi Covid-19. “Yuk kita bersama dukung game lokal untuk terus melaju.”

Wakil Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Adam Ardisasmita menerangkan bahwa angka yang disampaikan Nia adalah data 2015. Melihat angka tersebut, AGI memiliki dua hipotesis, yakni game yang tidak berkualitas sehingga orang-orang tidak ingin membeli, atau jangan-jangan masyarakat Indonesia belum teredukasi tentang game buatan lokal.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar kampanye bertajuk Baparekraf Game Prime 2021 Online. Kredit: Kemenparekraf

“Padahal ada loh game buatan Indonesia dengan genre yang berbeda pula,” ujar Adam yang juga hadir dalam acara tersebut.

Sehingga, kata Adam, gelaran Baparekraf Game Prime 2021 bisa menjadi momentum untuk mengenalkan dan mengedukasi bagaimana game-game Indonesia ke masyarakat luas. “Ditambah lagi pada 8 Agustus nanti bertepatan dengan Hari Game Indonesia, ini benar-benar momentum,” kata Adam.

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus