Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Deklarasi keberadaan Tim Bayangan di Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Ristek langsung menciptakan kontroversi. Menteri Nadiem Makarim menyebut tim beranggotakan 400 orang di luar birokrasi itu membantu akselerasi digitalisasi di kementeriannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belakangan, ia mengatakan tim itu adalah GovTech, anak usaha PT Telkom. GovTech dinyatakannya sebatas vendor atau pelaksana kegiatan digitalisasi di Kementerian Pendidikan dengan sejumlah platform aplikasi yang sudah dihasilkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aplikasi buatan tim itu bisa didapati di Google Play Store seperti Aplikasi Merdeka Mengajar, ataupun dirancang dalam bentuk laman website seperti Akun Belajar.id, Kampus Merdeka, SIPLah, TanyaBOS, Rapor Pendidikan, dan ARKAS.
Berikut penjelasan dan ulasan program atau platform yang telah diciptakan GovTech, lengkap dengan rating di Google PlayStore.
Platform ARKAS
Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) adalah aplikasi yang dapat diinstal di perangkat komputer milik satuan pendidikan untuk membantu dalam administrasi penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan serta pertanggungjawaban dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kemendikbudristek memperbarui ARKAS untuk perencanaan, penatausahaan dan pelaporan penggunaan anggaran sekolah. Aplikasi ini terdata sudah digunakan oleh 216 ribu sekolah. Aplikasi ini menggantikan yang sebelumnya, SIMBOS, yang dibuat dengan tujuan yang sama.
Pada praktiknya, masih ada yang harus menggunakan kedua aplikasi itu. Pengalaman ini seperti yang diungkap Tiara Chairunnisa, staff bagian Tata Usaha SMPIT Insan Tauhid School Bekasi, Jawa Barat.
Dia mengungkapkan kalau Dinas Pendidikan di kota setempat mewajibkan penggunaan dua aplikasi untuk langkah antisipasi back up data. Selain menambah pekerjaannya, Tiara mengatakan, "ARKAS ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan penggunaan aplikasi pengelolaan Dana BOS sebelumnya.”
Platform Merdeka Mengajar
Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Senin lalu, Nadiem menjelaskan bahwa lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar. Dia menyebut aplikasi memiliki beberapa fitur yang menunjang kemudahan.
Mulai dari Konten Mengajar yang bisa dijadikan referensi oleh para guru, bahan ajar yang dapat diunduh, Topik Pelatihan, Post Test untuk mengukur pemahaman para pengajar di lapangan, sampai fitur Bukti Karya untuk membantu guru menginspirasi rekan sejawat dan terkoneksi ke komunitas guru di seluruh Indonesia.
"Ada lebih dari 92 ribu konten pembelajaran yang telah diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya," ucap Nadiem dalam rapat itu.
Di Google Play Store, aplikasi ini terbukti mendapatkan ulasan yang bagus, serta mendapat rating hingga 4,8 bintang dari maksimal 5 bintang. Di antara yang memberikan apresiasi adalah Grozy Hanafi, guru praktikan di SMPN 21 Semarang, Jawa Tengah.
“Sangat membantu bagi guru-guru yang memang menghadapi kurikulum yang sering berganti ini,” katanya lewat pesan tertulis kepada Tempo.co, Kamis, 29 September 2022. Dia berharap platform dapat terus dikembangkan dan dapat tersedia di berbagai sistem operasi seperti iOS.
Platform Kampus Merdeka
Kampus Merdeka merupakan kanal yang menghubungkan mahasiswa, industri dan sektor sosial. Kanal tersebut menyediakan informasi terkait pengalaman yang ditawarkan Kemendikbudristek untuk mahasiswa sehingga bisa langsung mendaftar pada platform tersebut.
Pengalaman yang ditawarkan mencakup magang, studi independen, riset, pertukaran, pelajar, kewirausahaan, mengajar di sekolah, dan membangun desa. Sampai saat ini terhitung sebanyak 720 ribu mahasiswa sudah registrasi, 2.700 mitra industri telah berpartisipasi, serta lebih dari 43 ribu praktisi yang telah bergabung di dalamnya.
Artha, seorang mahasiswa yang sedang melaksanakan program Magang Kampus Merdeka di DPR RI, memberi komentar positif atas apa yang sudah dilaluinya di aplikasi ini. “Cukup mudah digunakan, fiturnya cukup lengkap, dan tampilannya juga menarik,” katanya.
Artha menambahkan bahwa Ia sangat terbantu karena sistem apply kegiatan Kampus Merdeka dapat dilakukan daring sepenuhnya. Ia juga berharap platform bisa tersedia di perangkat mobile agar lebih mudah diakses.
“Dengan semua proses yang terintegrasi dalam satu website ini sangat memudahkan aku dalam mengikuti kegiatan Kampus Merdeka,” ucapnya dalam pesan tertulis kepada Tempo.co, Kamis 29 September 2022.
Platform Rapor Pendidikan
Dikutip dari laman aplikasi ini, Rapor Pendidikan merupakan platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan dari Rapor Mutu yang sudah ada sebelumnya. Aplikasi ini sudah diakses oleh 141 ribu satuan pendidikan per Kamis 29 September 2022.
Platform ini memberikan informasi mengenai hasil Asesmen Nasional, termasuk di dalamnya tingkat kondisi literasi, numerasi, survei, karakter, dan survei lingkungan belajar bagi setiap satuan pendidikan dan pemerintah daerah. Selain itu Rapor Pendidikan juga menyediakan data evaluasi sistem pendidikan yang berorientasi pada mutu dan capaian hasil belajar satuan pendidikan dan daerah.
Dalam keterangan yang pernah diberikannya, Nadiem mengatakan, "Para guru dan kepala sekolah jadi lebih memahami 280 indikator dari Asesmen Nasional dan membantu mereka untuk melakukan refleksi dan perbaikan dengan Rapor Pendidikan."
ZAHRANI JATI HIDAYAH