Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Top 3 Tekno Berita Kemarin: Spek Laptop Merah Putih dari Kemendikbud

Top 3 Tekno Berita Kemarin, Jumat 30 Juli 2021, diawali dari artikel berisi kelanjutan rencana program Laptop Merah Putih untuk pelajar.

31 Juli 2021 | 01.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang murid mengenakan Handy Talky (HT) saat melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, 25 Agustus 2020. Handy Talky digunakan untuk PJJ karena sebagian siswa tidak memiliki perangkat ponsel atau laptop yang didukung jaringan internet. Foto: Bram Selo Agung Mardika

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Jumat 30 Juli 2021, diawali dari artikel berisi kelanjutan rencana program Laptop Merah Putih untuk pelajar. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi mengalokasikan dana sebesar Rp 2,4 triliun untuk pengadaan total 240 ribu unit laptop tersebut yang spek minimumnya telah ditetapkan sang menteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Artikel kedua adalah berita terkini ivermectin. Satu lagi studi analisis atas sejumlah uji yang telah dilakukan memperkuat rekomendasi yang diberikan WHO agar obat antiparasit cacing itu tak buru-buru digunakan untuk pasien Covid-19 secara luas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita terpopuler ketiga datang dari Kota Batam. Satu warganya meninggal dalam perawatan di rumah sakit pada Rabu 28 Juli 2021. Harjito, nama pasien itu, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Yang mengejutkan, dia mengaku sebelumnya tak sengaja mendapatkan suntikan vaksin dua dosis pada hari yang sama.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Jumat 30 Juni 2021, selengkapnya,

1. Spek Minimum Laptop Merah Putih dari Kemendikbud: RAM 4 GB, HDD 32 GB

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) mengalokasikan dana sebesar Rp 2,4 triliun untuk pengadaan 240 ribu laptop bagi pelajar di Indonesia dalam rangka program digitalisasi sekolah. Laptop yang akan dibeli pemerintah rencananya buatan dalam negeri.

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim mengatakan sejumlah perguruan tinggi akan membentuk suatu konsorsium bersama industri teknologi, informasi, dan komunikasi dalam negeri. Beberapa kampus tersebut adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Untuk memproduksi laptop Merah Putih. Ini akan menjadi salah satu kebanggaan kami," katanya dalam konferensi pers, Kamis, 22 Juli 2021.

2. Soal Ivermectin, Studi Analisis Kuatkan Rekomendasi WHO Bertambah

Satu lagi analisis telah dilakukan terhadap sejumlah studi yang meneliti efektivitas obat antiparasit ivermectin sebagai obat Covid-19. Hasilnya, analisis itu menemukan kalau bukti yang ada tidak mendukung penggunaan obat tersebut untuk bisa menyembuhkan atau mencegah Covid-19 di luar uji klinis skala besar yang tengah berjalan.

Hasil analisis itu, dipublikasikan dalam Cochrane Database of Systematic Reviews, 28 Juli 2021, mengulas sebanyak 14 studi yang melibatkan total 1.678 partisipan. Belasan studi itu menyebut manfaat ivermectin pada pasien Covid-19 setelah membandingkan penggunaannya dengan tanpa obat sama sekali, plasebo atau obat-obatan yang standar digunakan selama ini.

“Dari studi-studi itu, tidak ada yang membandingkan ivermectin terhadap sebuah intervensi medis yang efikasinya sudah terbukti,” seperti dikutip dari cocranelibrary.com.

3. Kematian Warga Batam Penerima Dua Suntikan Vaksin Sekaligus Masih Misteri

Seorang warga Kota Batam, Kepulauan Riau, meninggal dalam perawatan di rumah sakit pada Rabu 28 Juli 2021. Harjito, nama pasien itu, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Yang mengejutkan, dia mengaku sebelumnya tak sengaja mendapatkan suntikan vaksin dua dosis pada hari yang sama.

Harjito (49 tahun) meninggal setelah dirawat selama enam hari. Dia datang dibawa keluarganya pada 22 Juli setelah mengeluhkan batuk, muntah, pusing dan asam lambung naik. Keluhan dirasa semakin mengganggunya pada 15 Juli, atau empat hari berselang dari vaksinasi.

Pada hari menerima vaksin Covid-19 itu, Harjito mengaku tak merasakan suntikan pertama. "Ia hanya merasa diusap," kata Ery Syahrial, Ketua RT 01/04 Perumahan Bepede, yang juga mewakili keluarga Harjito, Kamis lalu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus