Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

<font face=verdana size=1>Pasar Elektronik</font><br />Sayonara Nippon

Tak lagi untung, Samsung memilih hengkang dari pasar Jepang. Nomor satu untuk penjualan monitor komputer.

19 November 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Samsung akhirnya menyerah. Raksasa Korea Selatan ini memilih mengucapkan annyeonghi gaseyo, sayonara, selamat tinggal Jepang, karena Negara Matahari Terbit itu dinilai sudah tidak bisa memberikan keuntungan lagi.

Akhir Oktober lalu, perusahaan elektronik terbesar di Negeri Ginseng ini mulai menghentikan penjualan televisi LCD, pemutar DVD, dan pemutar musik MP3 lewat Internet di Jepang. Sebelumnya, tepatnya Agustus tahun lalu, penjualan elektronik di toko-toko retail sudah dihentikan.

Amit mundur ini, kata juru bicara Samsung Electronics Co., James Chung, dilakukan karena sejak tahun lalu penjualan elektronik consumer ke Jepang melalui Internet dan toko-toko retail tak sampai satu persen dari total penjualan di negeri itu, yang nilainya mencapai 1 triliun yen atau US$ 9 miliar.

Juru bicara lainnya, Lee Eun-hee, menambahkan, keuntungan yang bisa diraih dari penjualan langsung ke konsumen individu jauh lebih kecil dibanding penjualan ke perusahaan (business to business sales). Karena itu, kata Eun-hee, Samsung tetap akan menjual layar monitor datar komputer, komponen elektronik seperti chip memori, serta panel layar kristal (liquid crystal display) ke segmen perusahaan. Perusahaan ini juga masih akan memasok handset telepon seluler untuk perusahaan telekomunikasi Jepang, Softbank.

Di Jepang, Samsung akan kembali memfokuskan penjualannya ke produk elektronik rumah tangga, seperti mesin cuci dan kulkas. Peralatan rumah tangga ini sebenarnya sudah masuk ke pasar Jepang sejak 1980, tapi Samsung kemudian ganti haluan ke produk audio-video digital mulai 2000 yang akhirnya malah kandas itu.

Sebenarnya, sejak 2004, Samsung sudah bekerja sama dengan Sony untuk memproduksi panel LCD untuk layar datar televisi. Toh, usaha ini tak juga banyak menolong, karena selama beberapa tahun terakhir banyak konsumen yang beralih ke model-model televisi terbaru.

Kerja sama itu, kata analis Daewoo Securities Co. di Seoul, James Song, tidak memberikan dampak apa pun terhadap Samsung karena pasar Jepang sangat dikuasai oleh pabrik-pabrik elektronik setempat. Samsung tidak saja menghadapi masalah yang sangat serius di jalur pemasaran dan pertaruhan mereknya, tapi juga tantangan dari sisi kualitas. Dia berpendapat, untuk televisi layar datar, Samsung akan lebih beruntung di pasar lain di Asia daripada di Jepang.

Keluar dari pasar Jepang, Samsung akan lebih berkonsentrasi untuk melakukan penetrasi ke pasar-pasar lain di Asia, seperti Cina dan India. Samsung juga akan berfokus ke pasar Amerika Utara dan Eropa.

Di India, misalnya, Samsung telah merampungkan konstruksi pabrik televisi LCD keduanya di Industrial Park di Sriperumbudur, Chennai. Pabrik dengan tambahan investasi US$ 70 juta dan rampung pada 2011 itu rencananya akan memproduksi 1,5 juta unit per tahun. Sebagian di antaranya untuk pasar Amerika Utara. Sedangkan di pasar Cina, yang tahun depan akan menyelenggarakan pesta akbar Olimpiade Beijing, Samsung juga akan menggenjot penjualan produk televisi hingga 2 juta unit.

Tahun depan, Samsung punya target bisa menjajakan 20 juta unit televisi LCD-nya ke pasar global. Target itu melonjak 60 persen dari perkiraan sebelumnya karena adanya permintaan pasar yang membeludak. Sedangkan sampai akhir tahun ini ditargetkan bisa terjual 13 juta unit.

Para analis memang memperkirakan permintaan televisi LCD tahun depan masih akan terus melonjak. Menurut perkiraan DisplaySearch, perusahaan riset pasar yang bermarkas di Texas, produsen televisi dunia diperkirakan akan melepas 111 juta unit televisi LCD ke pasar global.

Namun para produsen elektronik harus bertarung ekstraketat. Di Jepang, Samsung mau tidak mau harus bersaing ketat dengan industri elektronik lokal seperti Matsushita, Sony, dan Sharp. Masyarakat Jepang, yang sangat mencintai produk dari dalam negerinya sendiri, memang membuat perusahaan dari luar Jepang sulit berkembang. Ini juga terjadi di Amerika Serikat dan Eropa, tempat Samsung mesti berhadapan dengan perusahaan lokal dan perusahaan Jepang.

Berebut posisi teratas sudah tentu terjadi. Untuk beberapa produk, Samsung bisa mengalahkan lawan-lawannya. Masih berdasarkan hasil riset DisplaySearch, di pasar televisi LCD dan plasma, misalnya, pada kuartal ketiga tahun ini Samsung berhasil mengalahkan Vizio, perusahaan asal Amerika Serikat. Di kuartal ini, Samsung pun berhasil menaklukkan Sharp dan Sony dari Jepang, yang masing-masing menduduki posisi ketiga dan keempat.

Tapi, khusus untuk penjualan televisi LCD saja, Sharp-lah yang menduduki tempat tertinggi, mengalahkan Samsung dan Sony. Sedangkan di pasar televisi plasma, lagi-lagi perusahaan asal Jepang masih merajai. Panasonic menempati urutan teratas di sini, baru disusul Samsung dan LG Electronics.

Bagaimana dengan hasil jualan lainnya? Masih dari data penjualan di kuartal ketiga, menurut DisplaySearch, Samsung kembali berhasil menendang Dell di pasar penjualan monitor komputer. Padahal, sejak 2002, produsen komputer terkemuka asal Amerika itu selalu bertengger di posisi teratas. Samsung berhasil meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 14,4 persen. Tempat berikutnya diisi oleh HP, juga asal Amerika, LG, dan Acer dari Taiwan.

Di sektor penjualan handset telepon seluler, kali ini berdasarkan data IDC, Samsung juga berjaya dengan berhasil meningkatkan pangsa pasarnya di kuartal ketiga menjadi 14,9 persen dari 14,4 persen pada kuartal sebelumnya. Samsung, yang menempati posisi kedua, setelah Nokia, sejak awal tahun lalu berhasil menyingkirkan Motorola dari Amerika Serikat, yang selama ini berada di posisi tersebut. Posisi ketiga ditempati LG Electronics dan Sony Ericsson.

IDC Korea juga mencatat, penjualan komputer jinjing di pasar dalam negeri meningkat. Sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, penjualan melonjak 63,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Meskipun pasar pada kuartal ketiga ini melambat, para analis memperkirakan permintaan dari perusahaan dan belanja pemerintah tetap akan tinggi.

Perusahaan ini mendapat banyak order dari proyek-proyek besar pemerintah dan industri-industri skala besar. Tak aneh, Samsung tetap optimistis bisa meningkatkan penjualan lagi sampai akhir tahun ini. ”Kami akan meningkatkan pangsa pasar lagi di kuartal ini,” kata Managing Director Divisi Sistem Komputer Samsung Kyu-ho Eom.

Grace S. Gandhi (AP, Korea Times, Arirang News, Chosun.com, etnews, Digitimes)


Peringkat Samsung di Pasar Global Kuartal III

Pasar Televisi LCD dan Plasma

  • Samsung 11,8%
  • Vizio 10,2%
  • Sharp 10%
  • Sony 8,6%

    Sumber: DisplaySearch

    Pasar Monitor Komputer

  • Samsung 14,4%
  • Dell 13,2%
  • HP 10,6%
  • LG 9,1%

    Sumber: DisplaySearch, IDC

    Pasar Telepon Seluler

  • Nokia 39,1%
  • Samsung 14,9%
  • Motorola 13%
  • LG 7,7%

    Sumber: IDC, Strategy Analytics

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus